Medan (klikmedan.id)
Wali kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM menerima kunjungan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu beserta rombongan di Ruang Rapat I Kantor Wali Kota Medan, Kamis (20/5).
Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan kerjasama antar kedua daerah di bidang penataan kota, pengembangan UMKM dan investasi.
Mengawali pertemuan tersebut Wali Kota Medan didampingi sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemko Medan menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bupati Nias Utara beserta rombongan lainya di Pemko Medan. Kunjungan ini tentunya akan meningkatkan silaturahmi dan kerjasama kedua daerah khususnya dalam menggali potensi dari masing-masing daerah.
“Selamat datang di Pemko Medan, dari pertemuan ini saya berharap kita dapat menggali potensi dari daerah kita untuk selanjutnya dapat di kerjasamakan.” kata Wali Kota Medan.
Selain itu dalam pertemuan tersebut Wali Kota Medan juga menyampaikan lima program prioritas Wali Kota Medan diantaranya yang pertama ialah penanganan covid-19 di Kota Medan dapat ditanggulangi mulai dari pencegahan penyebaran covid-19 hingga penyembuhanya. Selain itu, Pemko Medan juga menerapkan PPKM mikro untuk membatasi kegiatan masyarakat. Karena sampai saat ini berdasarkan perhitungan PPKM mikro Kota Medan masih berada di zona kuning penyebaran covid-19.
“kami juga terus menggalakan program vaksinasi covid-19 di kota Medan, dari jumlah penduduk kota Medan yang dapat divaksin, kami menargetkan 75% dapat segera divaksin khususnya terhadap lansia yang memang rentan tertular covid-19 dan penyembuhanya juga lebih susah.” kata Wali Kota Medan.
Yang kedua, lanjut Wali Kota Medan ialah penyelesaian permasalahan infrastruktur khususnya masalah jalan berlubang.
Wali Kota Medan menargetkan permasalahan jalan berlubang ini harus dapat diselesaikan paling lama dua tahun.
“Saya sudah perintahkan kepada OPD agar dapat menyelasaikan permasalahan jalan ini paling lama dua tahun, namun bukan berarti akselerasinya saja yang harus cepat tetapi juga harus memperhatikan kualitas pembangunan.” ujar Wali Kota Medan.
Kemudian yang ketiga ialah penyelesaian masalah banjir di Kota Medan. Masalah banjir ini ungkap Wali Kota Medan tidak dapat dikerjakan oleh Pemko Medan sendiri perlu adanya kolaborasi dari intansi lainya diantaranya BWS dan Pemerintah Provinsi serta didukung masyarakat kota Medan.
“Untuk menyelesaikan masalah banjir ini kita harus fokus dan berkolaborasi dengan instansi pemerintah lainya.” ujarnya.
Selanjutnya ke empat ialah permasalahan sampah di kota Medan. Wali Kota Medan menyebutkan saat ini TPA yang di miliki Pemko Medan masih open dumping, namun Pemko Medan terus berupaya agar dapat memperbaiki sistem pengelolaan sampah ini minimal menggunakan metode sanitary landfill.
“Kita upayakan metode pengelolaan sampah minimal bisa sanitary landfill seperti yang ditetapkan KLHK, namun apabila bisa lebih dari sanitary landfill itu akan lebih baik seperti menjadikan sampah menjadi tenaga listrik.” sebut Wali Kota Medan.
Dan yang kelima ialah pengembangan UMKM. Dimana saat ini Pemko Medan terus berupaya mengembangkan UMKM secara keseluruhan khususnya di bidang kuliner karena memang di Kota Medan terkenal dengan kulinernya yang hanya memiliki dua rasa enak dan enak sekali.
“Kuliner dari setiap etnis di kota Medan inilah yang sedang kami gali lagi lebih dalam sehingga kuliner tidak hanya sebatas disajikan diatas piring saja, tetapi juga menampilkan cerita dan sejarah dari kuliner tersebut yang semakin menambah daya tarik dari kuliner tersebut.” kata Wali Kota Medan.
Itu juga yang mendorong Pemko Medan untuk menjadikan kawasan kota lama Kesawan sebagai ” The Kitchen of Asia “ atau ” Dapurnya Asia “ dimana masyarakat dapat menikmati berbagai kuliner dari etnis-etnis yang ada di kota Medan baik etnis lokal maupun manca negara.
Sementara itu Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu yang hadir didampingi Wakil Bupati Nias Utara Yusman Zega dan pimpinan OPD lainya menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini ialah untuk menjalin hubungan kerjasama yang selanjutnya dapat di tingkatkan menjadi MOU di bidang tataruang, UMKM maupun investasi.
“Di Nias Utara itu kaya potensi alam tetapi minim pengelolaan karena PAD daerahnya yang rendah, karena itu kami berharap dari pertemuan ini Nias Utara dapat bekerjasama dengan Kota Medan sehingga Kab. Nias Utara bisa berkembang.” harapnya.
Selanjutnya pertemuan ini dilanjutkan dengan diskusi dari masing-masing pimpinan OPD guna membahas potensi apa yang dapat dikerjasamakan oleh kedua daerah. Pertemuan ini kemudian di akhiri dengan saling bertukar cindramata dan foto bersama.(Sr/k)
Komentar