Medan – Meski hujan mengguyur namun tidak menyurutkan antusias masyarakat menyaksikan penutupan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) ke-6 Tahun 2023 di Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso Medan Jumat (19/5) malam. Ribuan warga memadati halaman istana peninggalan Kesultanan Deli yang menjadi salah satu ikon Kota Medan guna menyaksikan prosesi penutupan festival budaya Melayu tersebut.
Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman resmi menutup event Gemes yang telah berlangsung selama empat hari mulai 16-19 Mei tersebut. Selama Gemes berlangsung warga Kota Medan telah disuguhi dan dimanjakan dengan pertunjukan seni dan tari tradisional dari sejumlah negara serumpun dan juga kontingen dari sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam acara penutupan tersebut, pengunjung disuguhi penampilan tarian yang sangat apik dan menarik dari negara serumpun seperti Malaysia dan Thailand bahkan India. Selain itu ada juga penampilan dari Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Labuhan Batu Utara serta Naggroe Aceh Darussalam (Kabupaten Pidie Jaya).
Dalam sambutannya, Aulia Rachman mengatakan, Melayu adalah identitas Kota Medan. Melayu adalah satu suku yang membawahi suku-suku lainnya yang ada di Kota Medan. Artinya, jelasnya, Melayu menjadi sebuah suku dalam mengayomi dan menjadi contoh adat budaya yang baik.
Aulia selanjutnya mengucapkan terima kasih kepada warga Medan yang turut mensukseskan, termasuk seluruh tamu undangan yang hadir dan ikut memeriahkan Gemes tersebut. Kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Aulia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena telah memasukkan Gemes menjadi event nasional.
“Insya Allah tahun depan kita akan buat acara lebih meriah lagi. Para tamu undangan yang dihadiri dari berbagai daerah dan negara. Tentunya ini menunjukkan Kota Medan adalah satu kota yang penuh dengan suku dan budaya tapi di bawahi oleh budaya Melayu yang memiliki identitas yakni Istana Maimun yang berada di inti Kota Medan,” kata Aulia.
(Mir)
Komentar