klikmedan.id || Medan. Ratusan karyawan yang bekerja di 12 tenant Merdeka Walk terancam pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat dari revitalisasi Lapangan Merdeka Jalan A Yani/Balaikota Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat oleh pihak Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Sementara lahan di Taman Lili Suheri di Jalan Listrik/Palang Merah Medan, seluas 4000 meter yang disediakan sebagai tempat usaha 12 tenant selama revitalisasi Lapangan Merdeka dinilai tidak cukup luas menampung para pengusaha kuliner tersebut.
“Bang, kalau kita lihat dan bandingkan luas Merdeka Walk dengan Taman Lili Suheri tidak bisa menampung para tenant. Semestinya, pihak Pemko Medan telah menyediakan lahan sesuai luas Merdeka Walk dari awal,” kata salah seorang karyawan sudah bekerja 18 tahun yang tidak bersedia disebut namanya mengaku beralamat di Medan Marelan.
Dia menyebutkan, akibat adanya revitalisasi Lapangan Merdeka bakal terancam ratusan pekerja di PHK karena tempat mereka (pekerja) sudah tidak ada lagi. “Kasihan melihatnya bang. Apalagi, disaat menjelang anak mau masuk sekolah kita tidak kerja lagi. Sedihlah bang nasib orang bawah seperti kami ini,” ujarnya.
Ditambahkannya, para pekerja saat ini belum mengetahui apakah dapat pesangon atau tidak. Sebab, pengusaha belum memberikan informasi seputar pemindahan ke lapak baru yang belum dapat. “Kami saat ini sedang menunggu berapa pesangon yang didapat. Sebab, hingga saat ini informasi belum diterima,” sebutnya.
Lain halnya, kata pekerja di Nelayan. Disebutkannya, ada beberapa tenant yang ada cabangnya bisa kembali lagi ke cabangnya masing-masing. “Bila tenant yang tidak ada cabangnya otomatis sementara waktu usahanya ditutup dan pekerjanya dirumahkan dalam tempo yang belum ditentukan,” jelasnya.
Dia mencontohkan, ada sejumlah tenant yang memiliki cabang di Kota Medan seperti Nelayan, Mcdonald dan Starbucks mengalihkan usahanya ke cabangnya. “Dan para pekerjanya pun diboyong terkecuali yang masih taraf training, mungkin dirumhkan,” bebernya.
Kembali menjelaskannya, tenat-tenant di Merdeka Walk sebenarnya masih ada waktu 2 tahun beberapa bulan lagi masa habis sewa lahan. “Kami masih ada dua tahun lebih masa sewa di Merdeka Walk. Sementinya habis masa itu baru dipindah atau tidak diperpanjang lagi jadi jelas,” tandasnya.
Pantauan di lokasi para pekerja sibuk membongkar tenantnya masing-masing. Sementara pintu masuk semua ditutup untuk menghindari orang berlalu lalang di lokasi Merdeka Walk.
Sementara sebelumnya, Wakil DPRD Kota Medan H Rajuddin Sagala SPdI mengingatkan, pelaksanaan revitalisasi Lapangan Merdeka jangan memunculkan persoalan baru.
“Saya berharap revitalisasi ini janganlah memunculkan persoalan-persoalan baru,” kata Rajuddin Sagala.(Wasgo)
Komentar