klikmedan.id
MEDAN || Setelah sempat mengalami kelancaran, bahkan nol kasus terkonfirmasi positif Covid-19 selama beberapa waktu menyusul, kini Kota Medan kembali masuk dalam Level 3 Penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Selasa, (15/2). Status ini membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution semakin lebih ekstra keras dalam menangani pandemi Covid-19 tersebut.
Sejumlah upaya terus diperkuat, selain imbauan agar masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran yang lebih luas, Bobby Nasution juga telah menginstruksi kan kepada jajarannya untuk melakukan isolasi lingkungan guna meminimalisir penyebaran virus Corona.
Di samping itu Bobby Nasution juga memperkuat 3T (Testing, Tracing dan Treatment) serta meningkatkan akselerasi vaksinasi terutama booster guna memperkuat herd immunity masyarakat Kota Medan. Sebab, vaksinasi menjadi salah satu kunci sukses dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Kita terus mendorong dan mempercepat vaksinasi booster di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menekan sekaligus mencegah agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas. Untuk itu, kami juga mengajak dan mengimbau masyarakat untuk segera vaksinasi dosis ketiga,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, hingga Sabtu (26/2), capaian vaksinasi dosis ketiga (booster) telah mencapai 9,43 persen. Sementara itu, vaksinasi dosis pertama telah menyentuh angka 94,59 persen dan 82,94 persen untuk vaksinasi dosis kedua. Dengan demikian total capaian vaksinasi yang telah dilakukan Pemko Medan sebesar 93,48 persen.
Langkah Bobby Nasution dalam mempercepat vaksinasi booster sebagai langkah untuk memperkuat herd immunity masyarakat Kota Medan dinilai tepat oleh Kepala Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr dr Humairah Medina Liza Lubis M Ked (PA) Sp PA. Dijelaskan Humairah, pelaksanaan vaksinasi booster memang harus gencar dilakukan untuk mendorong terbentuknya herd immunity, mengembalikan imunitas dan memperpanjang masa perlindungan yang mulai menurun pasca vaksin satu dan dua.
Apalagi, lanjut Humairah, sasaran vaksinasi ini adalah masyarakat usia 18 tahun keatas, dengan prioritas masyarakat lanjut usia dan penderita imunokompromais yang sangat rentan terhadap infeksi Covid-19. Sebaiknya vaksin booster ini dilakukan minimal dalam jangka waktu 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap.
“Saya sangat mendukung sekali. Saya berharap semua masyarakat turut serta mensukseskan program pemerintah ini dalam upaya pengendalian Covid-19 dan jangan termakan hoax yang beredar di media sosial. Pelajari lebih lanjut tentang info Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 dari halaman resmi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkap Humairah.
Kemudian Humairah berharap agar pelaksanaan 3T harus diperkuat kembali dan jangan sampai lalai. Disamping itu, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi atau telemedicine harus diperkenalkan dan digalakkan kepada seluruh masyarakat, terutama dalam meningkatkan Tracing dan Treatment.
“Selain itu penambahan ketersediaan fasilitas layanan kesehatan dan oksigen serta memperbanyak persediaan obat-obatan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 yang mulai tampak peningkatan 2 minggu terakhir ini,” jelasnya.(Sr)
Komentar