Medan – Pemberian vaksin polio kepada balita oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu M Bobby Afif Nasution menjadi pertanda dimulainya Pencanangan SUB PIN Polio di Kota Medan. Pencanangan ini dilakukan di Puskesmas PB Selayang II, Jalan Bunga Cempaka, Medan Selayang, Senin (13/2) pagi
Selain Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, pimpinan Forkopimda Kota Medan juga turut hadir dalam kegiatan pencanangan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada balita agar terhindar dari penyakit polio tersebut.
Di hadapan pimpinan perangkat daerah dan ratusan ibu-ibu yang membawa anaknya untuk vaksin polio, menantu Presiden RI Joko Widodo ini mengatakan, jika vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat saat virus tersebut melanda menjadi pembelajaran, bahwa vaksin lain pun tidak kalah pentingnya untuk diberikan, terlebih bagi anak-anak.
“Ini perlindungan bagi anak-anak kita. Maka dari itu, yang terpenting adalah vaksinasi ini kecepatan dan luas areanya sehingga tidak ada balita yang tidak mendapatkan vaksin polio,” tegas Bobby Nasution. Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dan seluruh puskesmas, pria kelahiran 5 Juli 1991 ini minta agar capaian vaksinasi polio bisa terlampaui. Terkait itu, imbuhnya, tidak hanya sekedar menunggu tapi juga harus jemput bola.
“Perangkat kita lengkap, data kita bisa digunakan. Jadi, saya rasa, setiap lingkungan, kelurahan dan kecamatan punya data balita yang masuk kategori untuk menerima vaksin polio. Jadi, tolong ya Pak Kadis, alat-alat kita ada untuk keliling, jemput bola,” pesannya.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga mengingatkan para kepala puskesmas (Kapus) untuk membangun komunikasi dan kolaborasi dengan pimpinan perangkat wilayah baik kepling, lurah dan camat. “Saling koordinasi, buat pertemuan rutin, jadi puskesmas pun bisa punya program yang baik,” ungkapnya.
Terakhir, ayah tiga orang anak itu minta dan mengingatkan kepada seluruh pegawai puskesmas di Kota Medan agar melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. “Ingat, kita ini pelayan masyarakat. Saya tidak mau lagi ada pegawai rumah sakit yang marah-marah kepada masyarakat. Orang datang ke mari (puskesmas) bukan hanya sekadar untuk mendapatkan obat medis tapi juga obat penawar. Apa itu obat penawarnya, yaitu keramahan, ketelitian dan kesabaran kita dalam memberikan pelayanan,” pungkasnya.
(amr)
Komentar