Medan (klikmedan.id) – Pandemi Virus Corona 2019 (Covid 19) yang saat ini masih melanda Indonesia termasuk Kota Medan berdampak ke semua sektor dan membuat segala aktivitas terhambat. Salah satunya aktivitas proses belajar mengajar di sekolah secara tatap muka harus dihentikan. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh secara online (Daring). Sehingga membuat banyak orang tua merasa kesulitan dalam mengajari anaknya.
Oleh sebab itu, Pemko Medan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Strategi Solusi Problematika Orang Tua Dalam Proses Belajar Mengajar Secara Daring di Era Pandemi Covid 19 di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis No 2 Medan, Rabu (11/11).
FGD yang dipimpin Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Plt Kepala Balitbang Kota Medan Purnama Dewi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan ini, bertujuan untuk mencari solusi untuk menangani masalah yang tengah dihadapi para orang tua dalam menghadapi proses belajar mengajar anak secara daring.
Dalam sambutannya, Plt Kepala Balitbang Kota Medan Purnama Dewi mengatakan bahwa Pemko Medan telah membuat Perwal No 27 tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Kondisi Pandemi Covid 19 di Kota Medan. Didalam Perwal tersebut mengatur adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mencakup 12 bidang termasuk diantaranya Bidang Pendidikan.
“Di masa pandemi Covid 19 ini membuat kita harus melakukan AKB guna memutus mata rantai penyebarannya. Semua telah diatur di dalam Perwal No 27 tahun 2020, termasuk diantaranya Bidang Pendidikan yang diharuskan anak-anak belajar secara daring. Sehingga orang tua mengalami kendala dalam mengajarkan anaknya di rumah,” kata Plt Kepala Balitbang Kota Medan.
Disamping itu, Plt Kepala Balitbang Kota Medan juga menyampaikan bahwa FGD ini merupakan salah satu tupoksi Balitbang Kota Medan yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik dari isu-isu yang ada melalui penelitian strategis yang dilakukan Pemko Medan. “Saya berharap melalui FGD ini dan dengan mendengarkan keluhan dari perwakilan orang tua yang ada, kita dapat menemukan solusi untuk orang tua dalam menangani anaknya yang belajar dari rumah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan mengungkapkan bahwa pembelajaran secara Daring ini memang tidak maksimal tetapi karena situasi dan kondisi saat ini, inilah yang dapat dilakukan. “Walaupun situasi Covid 19 melanda Kota Medan, pembelajaran harus dilakukan dengan tetap semangat karena ada prinsipnya orang tua harus terlibat dan anak juga harus tetap semangat,” ucap Adlan.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan ada 2 pola pembelajarannya yang dilakukan sekolah-sekolah yakni pembelajaran melalui Daring dan pembelajaran melalui luar jaringan (Luring) bagi siswa yang tidak mampu. “Jadi bagi siswa yang kurang mampu dapat tetap belajar secara luring dengan mengambil modul dan bahan-bahan belajar semua bidang studi yang telah disiapkan sekolahnya untuk dibawa pulang,” jelasnya.
Maka dari itu, melalui FGD ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan mengajak semua peserta untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai AKB untuk memutus mata rantai penyebarannya. “Ayo kita ikuti aturan yang ada dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar Covid 19 ini segera berlalu dan kita bebas melakukan aktivitas seperti sedia kala. Kalau kita sudah berada di zona hijau anak-anak juga bisa kembali ke sekolah,” ujarnya.
FGD ini menghadirkan narasumber dari Universitas Negeri Medan Prof Dr Rosmala Dewi MPd Kons dan mewakili orang tua Andre Arifsyah Nasution sebagai pembanding. Kemudian ditutup dengan dialog interaktif serta sesi tanya jawab.(Sr)
Komentar