klikmedan.id || Medan
Sebagai upaya untuk memajukan para pelaku UMKM di Kota Medan yang terdampak pandemi Covid-19, Walikota Medan Bobby Nasution terus melakukan sejumlah terobosan. Selain terus melakukan pembinaan guna memasarkan produk, penggiat UMKM juga akan diberikan pelatihan sistem digitalisasi. Di samping itu juga memberikan bantuan inventaris untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan guna mendukung penjualan.
Langkah ini dilakukan Bobby Nasution sebagai bentuk komitmen agar pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Apalagi sejak pandemi Covid, UMKM sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian negara juga ikut terdampak. Untuk bangkit dari dampak tersebut, Bobby Nasution pun berharap agar pelaku UMKM harus akrab dengan sistem digitalisasi dan Pemko Medan siap memberikan pelatihan digitalisasi tersebut.
Diungkapkan Bobby Nasution, saat ini ada 2.000 UMKM yang menjadi binaan Pemko Medan. “Kita bisa membina pelaku UMKM dalam pemasaran dan digitalisasi sehingga mereka melek teknologi. Setelah melek teknologi, kita berharap agar pelaku UMKM di Kota Medan bisa naik kelas,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Selain pembinaan untuk memasarkan produk dan pelatihan digitalisasi, Bobby Nasution juga berharap agar penggiat UMKM juga diberi pelatihan untuk menambah wawasan dalam packaging sehingga tampilan produk yang dihasilkan semakin menarik. Di samping itu melalui pembinaan yang dilakukan, Bobby Nasution berharap para pelaku UMKM dapat mengetahui produk apa yang kompetitif.
Tidak hanya melakukan pembinaan dan pemberian bantuan inventaris guna meningkatkan kualitas produk, Bobby Nasution juga telah menjadikan Pemko Medan sebagai pasar pelaku UMKM. Hal itu ditandai dengan dilakukannya kerjasama antara Pemko Medan dan pelaku UMKM, terutama yang bergerak di sektor kuliner untuk pengadaan makanan dan minuman di lingkungan Pemko Medan. Dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap UMKM semakin meningkat.
Langkah Bobby Nasution dalam melakukan pembinaan dan pelatihan sistem digitalisasi dan pemasaran bagi para pelaku UMKM mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Lagut Sutandra Ssos MSp Divisi Pemas dan Teknologi LINKS USU. Lagut menilai, langkah yang dilakukan Bobby Nasution cukup bagus dan sangat diperlukan UMKM saat ini. Apalagi jika berbicara mengenai sistem pendataan berbasis digital dan kemudian pendataan produk hingga nanti ke pasaran digital, jelas Lagut, itu sangat diperlukan sekali.
“Sampai sekarang ini bisa dihitung berapa potensi UMKM kita yang bisa dilempar ke pasar lokal, nasional bahkan hingga luar negeri. Tapi, kalau memang Pemko Medan bisa memfasilitasi itu dengan memasukkannya ke dalam e-katalog makan minum di lingkungan Pemko Medan atau sebagai pasar mereka, cukup bagus sekali. Jadi bisa menaikkan kelas bagi para pelaku UMKM, saya nilai sangat bagus sekali program yang dilakukan Pak Wali tersebut,” jelasnya.
Dengan dilakukannya penguatan pelatihan sekaligus pemasaran UMKM menggunakan sistem digitalisasi ini, ungkap Lagut, dapat meningkatkan roda perekonomian bagi para pelaku UMKM. Sebab, sistem digitalisasi mengurangi biaya untuk pemasaran. Apalagi memang sekarang porsi dari promosi iklan dari media digital jauh sekali menguasai sehingga orang-orang sudah beralih ke digital semua.
“Saya mendukung sekali langkah yang dilakukan Pak Wali, cuma pelaku UMKM agak susah karena tingkat pemahamannya terbatas. Menyikapinya, Pemko Medan harus punya strategi. Yang pertama, pemilik UMKM boleh diberi pengetahuan dasar, tapi mereka harus didampingi oleh pendamping UMKM digital yang sangat ahli di bidang ini. Kalau bisa ada pendampingan UMKM di bidang keuangan, perbankan, pemasaran serta pendataan digital” harap Lagut.
Sejak munculnya pandemi Covid-19 melanda seluruh Indonesia termasuk Kota Medan, sambung Lagut, banyak perusahaan besar yang mulai goyang, baik kuliner maupun non kuliner.
“Jadi disinilah UMKM bisa menyelip, sebab mereka tidak memikirkan biaya operasional yang besar. Dengan keluarga inti, mereka bisa memproduksi dan langsung menjual. Kita harapkan di masa pandemi Covid-19 ini, para pelaku UMKM berbenah diri. Mereka harus mempercepat bukan malah melemahkan atau menurunkan sehingga dampaknya, akan menaikkan daya beli masyarakat bahkan perekonomian lokal. Untuk itu kebijakan Pak Wali ini harus kita dukung,” ungkapnya.
Dukungan atas kebijakan Walikota Medan juga disampaikan owner Dapur Reuni Uci, salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner. Uci menilai, langkah yang dilakukan Bobby Nasution sangat baik. Dengan adanya program ini, imbuh Uci, pelaku UMKM dapat lebih bergairah untuk meingkatkan produknya. Di zaman yang terus berkembang ini, jelasnya, semua orang harus melek teknologi. Bagi pelaku UMKM yang belum menggunakan teknologi, imbuhnya,
Sebab, digitalisasi ini pastinya terus menerus berkembang. Bagi para pelaku UMKM yang belum menggunakan teknologi, Uci mengajak untuk belajar agar kedepannya tidak ketinggalan.
“Alhamdulillah, saya sudah beralih ke dunia digital, namun teknologi zaman sekarang dengan dulu tentunya berbeda. Di masa digital yang semakin canggih ini, saya harus dibantu admin. Sejak beralih ke dunia digital, produk misalnya kami punya produk seperti jus, kue, oleh-oleh, makanan rumahan dan lain-lain itu kami jualan secara online. Dengan berjualan secara online ini, sangat membantu kami. Tidak mungkin jika kita ingin bejualan harus memiliki tokoh, perkembangan teknologi semakin canggih cukup menggunakan hp saja kita sudah bisa memasarkan produk kita,” ungkap Uci.
Dengan memasarkan produk menggunakan sistem digitalisasi kepada para UMKM ini, jelas Uci, sangat membantu sekali bagi pelaku UMKM, terutama di masa pandemi Covid-19. Oleh karenanya Uci berharap kepada para pelaku UMKM agar memulai dari diri sendiri untuk bergerak meningkatkan kapasitas dan kualitas penjualan dengan melek teknologi. Untuk itu, Uci mengajak pelaku UMKM lainnya agar mengikuti pembinaan dan pelatihan sistem digitalisasi yang dilakukan Pemko Medan. “Langkah yang dilakukan Pak Wali ini sudah tepat dan kita angkat jempol,” pungkasnya.(Sr)
Komentar