MEDAN || Senantiasa menjaga kerukunan dan kedamaian antar umat beragama menjadi pesan yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri Syukuran Awal Tahun 2023 HKBP Distrik X Medan-Aceh di Halaman Kantor HKBP Distrik X Medan-Aceh, Jalan Uskup Agung Medan, Jum’at (20/1). Apalagi ibukota Provinsi Sumatera Utara selama ini dikenal sebagai kota multikultural yang harmonis meski berbeda suku, agama, etnis dan budaya sehingga dijuluki sebagai miniaturnya Indonesia.
“Kemarin, saat rapat koordinasi bersama dengan Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia yang dipimpin Bapak Presiden, kita diingatkan untuk senantiasa bersama menjaga kerukunan dan keharmonisan antar sesama umat,” kata Bobby Nasution di hadapan ratusan jemaat HKBP yang menyambutnya dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Bobby Nasution menambahkan, jika kerukunan, kedamaian dan keharmonisan terjaga dengan baik, maka akan tercipta kekondusifan serta berdampak terhadap iklim perekonomian di Kota Medan karena menarik para investor untuk berinvestasi.
“Ketidakharmonisan yang terjadi tidak hanya berdampak pada kehidupan masyarakat, tapi juga pembangunan kota. Sebab, jika sebuah kota tidak kondusif, maka investor pun enggan untuk berinvestasi. Artinya, kerukunan yang hari ini kita miliki adalah modal bersama untuk membangun kota sehingga manfaatnya mudah-mudahan bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Memasuki tahun politik, orang nomor satu di Pemko Medan itu juga mengingatkan akan bahayanya politik identitas. Terkait itu, berpesan kepada seluruh masyarakat, termasuk jemaat HKBP agar jangan mau diadu domba, digesek atau pun dibenturkan. Bobby Nasution memastikan, jika seluruh penganut agama di Kota Medan boleh melakukan ibadah ataupun peribadatan sesuai agamanya masing-masing.
“Semua sudah diatur dalam konstitusi, bagaimana umat beragama melaksanakan aktifitas ibadahnya, termasuk aturan pembangunan rumah ibadah. Jadi, tidak ada satu kesepakatan pun yang bisa mengalahkan konstitusi. Tidak ada kesepakatan antara beberapa kelompok atau kumpulan beberapa orang yang mewakili beberapa kelompok membuat suatu kesepakatan yang mengalahkan konstitusi,” tegasnya.
Terakhir, Bobby Nasution mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk Pemko Medan dalam melaksanakan program-program pembangunan. “Di sisa masa tugas, kami mohon maaf sekiranya kalau ada kekurangan dalam masa pembangunan, termasuk yang merasa terganggu kenyamanan nya selama proses pembangunan. Kami mohon dukungan dan pengertian, mudah-mudahan pembangunan ini bisa membawa kebaikan bagi Kota Medan dan masyarakat,” harapnya.-(Sr)
Komentar