Kendalikan Inflasi, Pemko Medan & Pemkab Dairi Sepakat Lakukan KAD Penyediaan Bahan Kebutuhan Pokok

Medan || Pemko Medan dan Pemkab Dairi siap melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk penyediaan bahan kebutuhan pokok, terutama cabai sebagai upaya pengendalian inflasi. Sebab, cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Medan. Hal ini terungkap dalam pertemuan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu di Balai Kota Medan, Selasa (18/10). Diketahui, Pemkab Dairi merupakan daerah penghasil komoditi cabai terbesar di Sumut.
Dalam pertemuan tersebut, Bobby Nasution didampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman beserta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan mengatakan, KAD ini dilakukan untuk menindak lanjuti instruksi Presiden RI Joko Widodo agar Pemerintah Daerah dapat menekan angka inflasi di bawah 5%.

“Kami coba menindaklanjuti instruksi Bapak Presiden dengan ikut mengendalikan inflasi, terutama di bidang pangan. Salah satu solusi yang dilakukan menjalin kerjasama dengan daerah penghasil komoditi pangan di Sumut, salah satunya Kabupaten Dairi,” kata Bobby Nasution.

Diungkapkan Bobby, ketika Kepala Daerah diundang Presiden beberapa waktu lalu terkait pengendalian inflasi, dirinya bersama Bupati Dairi telah berdiskusi bagaimana mengendali kan inflasi secara langsung yang bisa dilakukan Pemko Medan dan Pemkab Dairi.

“Pak Bupati Dairi berkenan memberikan kita lahan lebih kurang 300 hektar untuk bisa ditanami petani Dairi dengan kepastian off taker adalah masyarakat Kota Medan melalui Pemko Medan. Kita menunjuk PUD Pasar Kota Medan yang nanti akan melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan koperasi pertanian di Dairi,” ungkapnya.

Terkait itu, Bobby mengaku, kemarin telah melakukan rapat teknis dan diharapkan pertemuan hari ini bisa final sehingga dilanjutkan dengan eksekusi di lapangan. Untuk itu, lanjutnya, diharapkan penjelasan dari Pemkab Dairi terkait skema mulai dari pembukaan lahan, penanaman, pembudidayaan sampai kepastian off taker bisa dilanjutkan dengan Pemko Medan. “Point utama pertemuan ini bagaimana kita bisa menjaga inflasi,” jelasnya.

Kepada Bupati Dairi didampingi sejumlah pimpinan OPD Pemkab Dairi dan perwakilan pengurus Koperasi Aur Dairi Botanikal, Bobby mengungkapkan, terkait pengendalian inflasi yang dilakukan adalah memastikan harga yang ada di pasar, bukan melakukan intervensi secara langsung tetapi harga pasar tidak memberatkan masyarakat.

“Sesuai penjelasan Pak Sekda, kebutuhan warga Kota Medan akan cabai sebanyak 22 ton per harinya. Jika Pemkab Dairi bisa memenuhi minimal 45-50% dari kebutuhan per hari tersebut, maka tidak ada lagi fluktuatif harga,” paparnya.

Oleh karenanya, Bobby berharap agar Pemkab Dairi dapat memastikan untuk memenuhi kebutuhan akan cabai tersebut. Apabila di Kota Medan cabai “banjir”, tegasnya, Pemko Medan tetap membeli cabai dari petani Dairi.
“Cabai itu nantinya akan kami simpan di cold storage. Jika terjadi kenaikan harga, baru cabai itu kita keluarkan guna mengendalikan harga. Kunci utamanya pasokan cabai dari Dairi tetap terjaga. Jadi, kami minta kepastian dari para petani untuk menjual cabai kepada Pemko Medan,” ujarnya memastikan.

Sementara itu Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu dalam pertemuan itu, mengaku bangga diberi kepercayaan Pemko Medan untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden RI. “Kami berharap ini bisa difinalkan. Saya percaya apa yang dilakukan ini akan memberikan inspirasi bagi daerah lain,” jelas Bupati Dairi.

Kemudian, Bupati Dairi mengungkapkan, Pemkab Dairi sudah menyiapkan lahan untuk memproduksi holtikultura lebih kurang 300 hektar dan sudah diterbitkan SK Bupatinya. Lahan itu, imbuhnya, tidak hanya ditanami cabai saja tapi juga bawang merah, kubis dan kentang. Selain itu, imbuhnya, lahan itu juga berada di lokasi strategis dan sekitar 2 jam dari Bandara Silangit.

“Lahan ini dikelilingi sungai sehingga sumber air sangat mendukung. Di samping itu juga, ada gudang penampungan sementara untuk menyimpan hasil produk pertanian. Kita juga sudah mempersiapkan rencana produksi sampai tahun 2025. Lahan itu juga sudah ditanami para petani dan petani wajib menjadi anggota koperasi,” paparnya.
Sedangkan, Ir Eleanor Sembiring dari Koperasi Aur Dairi Botanikal menyatakan siap untuk memenuhi 22 ton cabai yang dibutuhkan Kota Medan. Dikatakannya, 22 ton cabai itu merupakan hasil dari 2 hektar lahan saja.-(Sr)

Komentar