MEDAN – Harga minyak goreng mengalami kenaikan di bulan Oktober ini. Di Kota Medan harga minyak goreng yang sempat ditransaksikan Rp17.200 per Kg, saat ini ditransaksikan di harga 17.450 per Kg. Dan secara keseluruhan di wilayah Sumatera Utara (Sumut), berdasarkan pemantauan melalui PIHPS harga minyak goreng curah naik menjadi Rp17.900 per Kg, dari posisi awal Oktober 2024 yang berada dikisaran Rp17.600 per Kg.
Seperti dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin, Senin (7/10/2024) di Medan, kenaikan harga minyak goreng curah ini tidak terlepas dari kenaikan harga CPO dunia.
“Yang jika kita bandingkan harga CPO di awal Oktober ini berada di angka 4.001 ringgit per ton, saat ini ditransaksikan dikisaran 4.320 ringgit per tonnya. Minyak goreng curah adalah jenis minyak goreng yang harganya sudah tidak diatur dalam DMO (domestic market obligation) cenderungan berfluktuasi mengikuti mekanisme pasar,” jelas Gunawan.
Jadi, ditambahnya, disaat nanti harga CPO mengalami penurunan, maka harga minyak goreng berpeluang untuk turun harga. Saat ini harga minyak goreng curah tentunya berada diatas harga minyakita yang dibanderol 15.700 per liter, atau sekitar 17.270 per Kg nya. Artinya harga minyak goreng curah dengan miyakita saat ini tidak terpaut jauh.
Dan harga minyak goreng curah bisa kembali lebih murah nantinya. Terlebih jika harga CPO mengalami penurunan. Sejauh ini pemicu kenaikan harga CPO adalah kenaikan harga kacang kedelai. Dimana sejak akhir pekan di September kemarin, harga kedelai berada dikisaran $1.000 per bushel, harganya sempat naik hingga menyentuh $1.070 per bushel dan saat ini berada dikisaran $1.030 per bushel.
Disisi lain, perayaan diwal dalam waktu dekat akan mendorong permintaan untuk CPO yang lebih besar. Sehingga perayaan Diwali itu nantinya akan membuat harga CPO bertahan mahal. Jadi kompatan demand sesaat itu akan membuat harga CPO sulit turun. Namun harag CPO tetap berpeluang turun nantinya dan akan mendorong penurunan pada harga minyak goreng.(km).
Komentar