MEDAN || Wali Kota Medan Bobby Nasution terus mendorong jajaranya agar mampu bersama-sama menurunkan angka stunting di Kota Medan. Atas dasar arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut, Kecamatan Medan Deli berinovasi dengan menghadirkan Pota Ceting (Pojok Tanaman Cegah Stunting) dengan cara membudidayakan tanaman daun bangun-bangun.
Camat Medan Deli Indra Utama saat ditemui dilokasi Pota Ceting yang beralamat di Jl. Pasar IV Gg. Mutiara LK VIII, Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Selasa (17/1) menjelaskan bahwa Pota Ceting (Pojok Tanaman Cegah Stunting) ini merupakan inovasi dari Kecamatan Medan Deli sebagai upaya dalam menurunkan angka penderita stunting. Dengan memanfaatkan lahan seluas 5×40 Meter, Kecamatan Medan Deli berhasil membudidayakan tanaman daun bangun-bangun yang diketahui sangat bermanfaat untuk ibu menyusui dalam memenuhi kebutuhan air susu ibu (ASI) bagi bayinya.
“Sesuai arahan dari Bapak Wali Kota kami berinovasi membuat Pota Ceting ini. Dilokasi ini kami menanam daun bangun-bangun yang manfaatnya sangat baik untuk ibu menyusui dalam memenuhi gizi balitanya” kata Indra Utama.
Terbukti dari data yang ada terjadi penurunan angka anak penderita stunting di Kecamatan Medan Deli. Dari yang sebelumnya berjumlah 41 balita kini berkurang menjadi 28 balita.
“Progres penurunan angka penderita stunting di Kecamatan ini sangat bagus, dari data yang kita miliki sebelumnya ada 41 balita yang menderita stunting kini jumlahnya telah berkurang menjadi 28 balita, kita akan terus berupaya menurunkanya lagi”ujar Indra Utama.
Dikempatan itu Indra Utama juga menjelaskan lebih lanjut mengenai inovasi dari Pota Ceting tersebut, dimana daun bangun-bangun yang telah dibudidayakan di Pota Ceting dibagikan kepada masyarakat sekitar baik itu dalam bentuk bibit untuk kemudian dikembangkan lagi di rumah masing-masing warga maupun dalam bentuk hasil panen yang telah siap untuk dikonsumsi.
“Kepada ibu-ibu yang sedang hamil kami memberikan bibit daun bangun-bangun ini untuk ditanam dirumah masing-masing untuk dikembangkan, sedangkan kepada ibu yang sudah melahirkan atau yang sedang menyusui kami memberikan daun bangun-bangun yang siap untuk dikonsumsi karena daun ini sangat bermanfaat untuk menambah jumlah ASI dari ibu yang memiliki balita tersebut.” jelasnya.
Semenjak di launchingnya inovasi Pota Ceting ini, Kecamatan Medan Deli telah melakukan panen raya daun bangun-bangun sebanyak lebih kurang 20 Kg. Hasil panen tersebut sudah dibagikan kepada 15 orang ibu menyusui dan 5 orang ibu hamil.
“Pada saat launching kemaren kita coba memanen sebagian sebanyak 20 kg daun bangun-bangun, tetapi kalau untuk jumlah keseluruhan hasil panen bisa mencapai 70-80 kg daun bangun-bangun dengan luas lahan yang mencapai 5×40 meter. Sengaja tidak kita panen semua agar dapat kita bagikan ke warga lainya yang membutuhkan.” ungkapnya.
Kedepannya Indra Utama akan terus mengembangkan lahan Pota Ceting ini sehingga tidak hanya membudidayakan tanaman daun bangun-bangun saja melainkan juga tanaman lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita akan terus mengembangkan tanaman lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti cabai ataupun buah-buahan, saya juga berharap masyarakat yang memiliki perkarangan halaman agar mau memanfaatkan perkarangannya untuk menanam sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang dapat di konsumsi sendiri.” harap Indra Utama sembari akan terus membantu masyarakat dalam memenuhi bibit tanaman yang bermanfaat tersebut.
Sementara itu Koordinator KB Kecamatan Medan Deli Rimlawati Tarigan menuturkan daun bangun-bangun untuk membantu menambah ASI bagi ibu menyusui sebelumnya telah diteliti oleh Prof. Rizal Damanik Dosen dari IPB. Dari hasil penelitian tersebut terbukti daun bangun-bangun memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat baik salah satunya prolaktin yang berfungsi merangsang produksi air susu ibu (ASI).
“Prolaktin merupakan kandungan utama dari daun bangun-bangun sehingga membuat produksi ASI terus bertambah jika dikonsumsi secara terus menerus.” kata Rimlawati Tarigan.
Rimlawati Tarigan juga menjelaskan daun bangun-bangun ini dapat diolah menjadi berbagai masakan sehari-hari seperti gulai ayam dicampur daun bangun-bangun, dijadikan anyang, urap, keripik dan juga puding. “Ibu-ibu dapat berkreasi mengolah daun bangun-bangun ini menjadi berbagai masakan untuk di konsumsi sehari-hari.” kata Rimlawati Tarigan.
Rimlawati Tarigan berharap kedepannya semakin banyak lagi masyarakat yang membudidayakan daun bangun-bangun untuk dikonsumsi sehari-hari. “Kita berharap masyarakat khususnya ibu-ibu agar semakin rutin mengkonsumsi daun bangun-bangun karena manfaatnya sangat banyak sekali sebagai salah satu antisipasi terjadinya stunting dimasa 1000 hari pertama kehidupan terutama di fase menyusuinya.” harapnya.-(Sr)
Komentar