MEDAN || Di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pemko Medan terus berupaya memberikan perhatian bagi pelaku UMKM lewat pelatihan, pembinaan, pendampingan serta pemberian bantuan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Hal ini dilakukan Bobby Nasution agar UMKM di Kota Medan bangkit, berkembang serta naik kelas.
Guna mewujudkan hal itu, melalui OPD terkait, orang nomor satu di Pemko Medan ini mendorong pemanfaatan digitalisasi bagi pelaku UMKM. Melalui digitalisasi yang dilakukan, Bobby Nasution ingin membantu para pelaku UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas sehingga angka produksi dan penjualan bisa meningkat.
Terbaru, sebagai wujud komitmen pemberdayaan UMKM, Bobby Nasution juga telah melaunching Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD). Bahkan, Pemko Medan menjadi pemerintah daerah pertama di Indonesia yang memiliki KKPD untuk digunakan dalam belanja daerah bagi para OPD.
“Alhamdulillah, Pemko Medan telah memiliki KKPD dan ini menjadi yang pertama secara nasional. Semoga dengan KKPD ini penyerapan anggaran kita bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, setelah ini kita akan lebih memantau lagi serapan anggaran di semua OPD di lingkungan Pemko Medan,” kata Bobby Nasution.
Oleh karenanya, kehadiran KKPD yang digunakan secara digital, imbuh Bobby Nasution, ke depannya diharapkan OPD yang berkaitan dengan UMKM dapat mengedukasi atau memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM untuk mengarahkan mereka dalam pemanfaatan digitalisasi, baik secara pemasaran maupun pembayaran.
“Edukasi kepada para pelaku UMKM bahwa penggunaan KKPD secara digitalisasi memberi kan manfaat dan kemudahan bagi mereka dalam mengatur keuangan atau pun pembukuan menjadi lebih rapi. Kemudian, pembayaran bagi produk mereka juga jadi lebih cepat,” terangnya.
Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU) Wahyu Ario Pratomo SE Mec menilai sangat positif upaya Bobby Nasution terkait pemanfaatan digitalisasi bagi pelaku UMKM. Wahyu mengungkapkan jika perkembangan teknologi memaksa UMKM harus berubah dan adaptif atas perkembangan nya.
“Persaingan yang sangat ketat pada UMKM memaksa mereka harus berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Saat ini, tren transaksi ekonomi melalui teknologi informasi digital terus meningkat, apalagi generasi muda sekarang sudah sangat familiar dengan teknologi. Tinggal UMKM yang harus bisa menyesuaikan diri jika ingin mendapatkan pelanggan,” bilang Wahyu saat dihubungi Jum’at (16/12).
Wahyu menambahkan, jika kehadiran KKPD jadi bukti bahwa Pemko Medan sendiri juga turut memanfaatkan perkembangan teknologi untuk merealisasi belanjanya. Sebab, belanja secara nontunai dengan menggunakan teknologi digital dapat mendorong peningkatan realisasi anggaran, mengingat selama ini realisasi anggaran selalu rendah di awal tahun.
“Dengan KKPD, masing-masing OPD dapat merealisasikan anggarannya lebih cepat. Lalu, transaksi menjadi lebih cepat dan mudah, serta transparan dan ini tentu sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM,” tambahnya.
Disarankan Wahyu, guna meningkatkan kemampuan UMKM dalam menggunakan teknologi informasi, maka pemerintah dapat mengambil peran dengan menggandeng swasta dalam pemberdayaan UMKM. “Kegiatan ini wujud kolaborasi antar pelaku usaha dan pemerintah agar UMKM Kota Medan dapat lebih berkembang dan naik kelas sesuai yang diinginkan Pak Wali,” pungkasnya mengakhiri.-(Sr)
Komentar