Medan || Anggota DPRD Medan Dame Dumasari Hutagalung, mengecam keras aksi pelaku yang memviralkan seorang ibu tukang parkir. Unggahan pada akun Instagram dan Tik Tok, Alfin_Mtd alias Mak Gardam itu menuai beragam komentar dari para netizen.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan tindakan itu terkesan sengaja dilakukan untuk meraih keuntungan pribadi, tanpa peduli efeknya telah mempermalukan Marliana Sihotang alias Butet (58), petugas parkir yang biasa mangkal di kawasan Jalan Raden Saleh.
“Sangat tidak manusiawi dan sebagai perempuan saya turut merasakan bagaimana sedihnya siibu, dibikin konten, diviralkan hingga dipaksa meminta maaf dan merekam permintaan maafnya untuk kembali diunggah menjadi konten di media sosial,” ucap Duma menjawab wartawan, Kamis (13/10).
Ia mengaku setuju dengan penerapan biaya parkir yang memang telah ditetapkan Pemerintah Kota Medan, namun kata Duma hati nurani harus tetap di atas segala-galanya. “Terlepas dari siibu petugas parkir benar atau salah. Tapi saya yakin, Pak Bobby yang juga Walikota Medan juga tidak sekejam ini memperlakukan rakyatnya,” ucap anggota Komisi IV ini.
Pengguna “parkir batu” (pengendara yang memarkirkan mobil dari pagi hingga sore hari), menurut Duma sepantasnya punya rasa empati juga terhadap para juru parkir yang memiliki tanggungjawab wajib setor untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan .
“Jangan dimohon tambah dua ribu saja, langsung berdalih menerapkan aturan dan main viralkan meski kenderaan miliknya sudah dijaga dan ditanggungjawabi siibu dari pagi hingga sore. Terkesan ada unsur penghinaan terhadap masyarakat kecil,” sesalnya. Duma menambahkan, bisa dibayangkan jika para petugas parkir harus menjaga semua kenderaan “parkir batu” dari pagi hingga sore.
Disisi lain ia mengingatkan, bahwa seharusnya media sosial itu dipakai untuk kebaikan dan jangan karena ingin popularitas menghalalkan segala cara. Mengorbankan orang kecil, apalagi seorang ibu yang mati-matian mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. “Saya sangat prihatin dengan kejadian ini serta berharap si ibu bersabar dan tetap semangat bekerja sebagai pejuang PAD Kota Medan,” tutur Duma.
Sebagaimana diberitakan pemilik Akun Tik Tok Alvin Matondang atau Mamak Gardam kembali memposting dan memviralkan, seorang tukang parkir, Marliana Sihotang (Butet). Diduga sebelumnya terjadi perdebatan gara-gara siibu memohon tambahan tarif parkir dari Rp3000 menjadi Rp5000. Alfin_Mtd (Mama Gardam) juga memposting video Butet saat menagih uang parkir kepadanya di akun instagram. Akun itu viral diserbu warganet.
Menurut Butet, sore itu dia menagih uang parkir kepada pemilik mobil yang merupakan tamu Dinas Kebudayaan Pemko Medan. Mobil tersebut, kata Butet parkir sejak pukul 9.00 WIB pagi hingga sore hari. “Jadi aku mohon kedia baik-baik, tambahlah jadi Rp5000, biar aku nggak rugi. Karena seharusnya kan udah berapa mobil yang bisa parkir di situ,” kata Butet.
Namun si pemilik mobil menolak karena yang resmi dikertas parkir tertera Rp3000. Ia beralasan nanti susah minta pertanggungjawaban penggantian uang parkir ke kantornya. “Jadi kubilang kedia, kalau memang begitu kukasihpun dua karcisnya, dia malah ngancam-ngancam mau bikin viral” kata Butet.
Pemilik mobil ternyata malah sengaja memvidiokan percakapan tersebut, dengan beberapa adegan diduga sengaja dipenggal. Sementara itu, informasi yang diperoleh wartawan, pemilik akun Alfin_Mtd alias Mamak Gardam merupakan sosok yang lagi viral di dunia hiburan Kota Medan. Dia diketahui merupakan rekanan Dinas Kebudayaan Medan, yang bekerja mengisi sejumlah kegiatan promosi dan hiburan di Kota Metropolitan ini.(Sr/rel)
Komentar