Medan || Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau lokasi banjir di Jalan Tinta, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah dan Jalan Dr Mansyur, Kelurahan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Kamis (18/8). Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang terjadi mulai sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari menyebabkan Sungai Sei Sikambing dan Sungai Selayang meluap sehingga menggenangi jalan dan rumah warga.
Selain ingin melihat kondisi warga yang menjadi korban banjir, peninjauan yang dilakukan juga untuk mencari akar masalah pemicu terjadinya banjir sekaligus solusi mengatasinya. Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad SIP MS, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan Topan Ginting, Bobby Nasution juga didampingi Syaiful Halim dan Novita dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II turut mendampingi dalam peninjauan tersebut.
Di kawasan Jalan Tinta, pemicu terjadinya banjir akibat jebolnya benteng sungai di dua titik sehingga dengan cepat menggenangi jalan dan rumah warga dengan ketinggian air sebetis hingga sepinggang orang dewasa mulai pukul 02.00 WIB. “Kawasan tempat tinggal kami ini rentan terjadinya banjir, tapi banjir kali ini cukup besar akibat benteng jebol di dua titik,” ungkap salah seorang ibu kepada Bobby Nasution.
Oleh karenanya warga pun berharap agar orang nomor satu di Pemko Medan itu dapat mengatasi banjir tersebut. Selain mengganggu aktifitas, mereka mengeluhkan karena banjir juga menyebabkan perabotan rumah tangga berusakan. “Tolong bantu atasi banjir ini Pak Wali, biar rumah kami tidak kebanjiran lagi,” harap warga lainnya.
Layaknya seorang anak dengan orang tuanya, Bobby Nasution menampung semua keluhan yang disampaikan warga. “Bapak dan ibu bersabar ya, insya Allah kita akan tangani banjir ini. Justru itu kita datang kemari untuk melihat apa yang menjadi penyebab banjir dan mengatasinya,” kata Bobby Nasution.
Setelah itu Bobby Nasution kemudian berkomunikasi dengan Kadis PU dan kedua perwakilan dari BWSS II terkait solusi penanganan banjir yang secepatnya dilakukan. Di sela perbincangan tersebut, seorang warga berharap agar Bobby Nasution dapat meninjau kawasan Jalan Tinta Tengah yang lokasinya bersebelahan dengan lintasan kereta api. “Banjirnya lebih parah Pak Wali, sepinggang orang dewasa,” papar pria tersebut.
Bobby Nasution selanjutnya menuju lokasi yang dimaksud dengan jalan kaki menyusuri lintasan rel kereta api. Akar masalahnya, selain drainase kecil, banjir juga terjadi lantaran tidak berfungsinya penutup pintu air sehingga terjadi back water. Akibatnya, air pun menggenangi pekarangan dan rumah warga dengan ketinggian sepinggang orang dewasa.
Selain minta banjir segera diatasi, warga juga mengadu belum makan siang karena sejak pagi membersihkan rumah dari sisa-sisa banjir. Dengan tersenyum, Bobby Nasution pun berjanji akan segera memesan fried chicken dari salah satu gerai makanan cepat saji. “Tunggu ya, makanannya pasti datang,” ujarnya seraya menyuruh salah seorang staf untuk langsung memesan.
Setelah itu, Bobby Nasution menyebrangi rel dan kemudian menyusuri Jalan Pengayoman yang masuk wilayah Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat. Meski wajah warga terlihat lelah usai membersihkan rumah, tapi mereka tampak gembira melihat kedatangannya. Warga yakin Bobby dapat mengatasi persoalan banjir yang selama ini dihadapi. Selain menyampaikan keluhan soal banjir, warga pun memanfaatkan momen itu untuk berswafoto.
“Sebagai penanganan pertama, kita bangun tanggul darurat dulu bersama-sama dengan BWSS II yang tadi telah menyetujuinya. Untuk pembangunan tanggul secara permanen, sudah kita bicarakan dan rekomendasikan walau belum secara surat menyurat,” jelas Bobby.
Dikatakan Bobby, Pemko Medan fokus penanganan drainase dan sungai karena kedua itu kuncinya. Dikatakannya, drainase terkait dengan banjir yang terjadi di perkotaan karena tingginya intensitas hujan. Sedangkan sungai, imbuhnya, terkait banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai. “Jadi penanganan keduanya (drainase dan sungai) harus kita jalankan, tidak boleh salah satu,” jelasnya seraya terus berjalan kaki melihat kondisi rumah warga yang kebanjiran hingga ke Jalan Danau Singkarak.
Setelah itu Bobby Nasution melanjutkan peninjauan ke Jalan Dr Mansyur yang masih digenangi air. Membantu warga maupun pelajar melintasi kawasan tersebut, mobil truk Satpol PP dikerahkan untuk mengangkut. Tiba di lokasi, Bobby langsung menerobos banjir dengan berjalan kaki untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir. Kehadirannya langsung mendapat apresiasi masyarakat, sebab cepat turun ke lokasi untuk melihat banjir yang terjadi.
“Untuk mengatasi banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Selayang, kita akan bangun kolam retensi di dekat kantor camat. Saat ini dalam proses pembebasan lahan, saya minta bulan ini pembebasan lahan harus selesai. Nanti kita cek ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang, sebab saya sudah minta bulan ini harus siap. Doain mudah-mudahan pembangunan fisiknya dapat kita lakukan tahun ini,” jelas Bobby.
Selain dikedua lokasi tersebut, berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan HM Husni menyebutkan, banjir juga terjadi di kawasan yang di lintasi Sungai Babura dan Deli yakni Jalan Letjen Suprapto Lingk III, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun total terdampak 182 rumah, 90 KK dan 575 jiwa. Kemudian, Jalan Perjuangan Lingk XIII dan XIX, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal (42 rumah, 40 KK dan 104 jiwa), Jalan Jamin Ginting Komplek Pamen Lingk III dan VII, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru (22 rumah, 30 KK, 102 jiwa), Jalan Sari Rejo Lingk VI, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang (70 rumah, 80 KK dan 194 jiwa).
Selanjutnya, Jalan Brigjen Katamso Gg Bidan-Merdeka Lingk VIII dan IX, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun (230 rumah, 526 KK dan 787 jiwa) dan Jalan Luku Gg Bersama, kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor (150 rumah, 160 KK dan 485 jiwa serta jumlah pengungsi di Masjid Mutaqqin sekitar 30 orang). Ketinggian air di lokasi banjir bervariasi mulai 40 cm – 100 cm.
“Selain di Jalan Luku Gg Bersama sebanyak 5 orang, kita juga melakukan evakuasi di Jalan Perjuangan sebanyak 9 orang. Di samping itu kita juga melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi banjir, memonitor perkembangan cuaca dari BMKG, memantau perkembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Medan serta mempersiapkan peralatan dan bantuan terkait penanganan tanggap bencana banjir,” jelas Husni.
Kemudian, Husni menambahkan, pihaknya juga terus siaga karena berdasarkan press release yang diterima dari BMKG Balai Besar Wilayah I Medan disebutkan dalam tiga hari kedepan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dengan durasi yang lama di wilayah Sumut, termasuk Kota Medan.-(Sr)
Komentar