Medan || Tidak hanya menginstruksikan OPD terkait untuk gerak cepat (gercep) membantu warga yang rumahnya terendam akibat banjir yang terjadi menyusul tingginya intensitas hujan sejak petang hingga malam, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung turun melihat kondisi banjir yang terjadi di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (18/11) jelang tengah malam.
Selain melihat air yang masih menggenangi jalan dan rumah warga, Bobby Nasution juga menemui belasan warga yang mengungsi di Masjid Al Huda setelah rumahnya terendam. Bobby Nasution juga ingin memastikan kondisi warga benar-benar aman dan terlayani dengan baik.
Begitu bertemu dengan warga yang umumnya didominasi rumah tangga dan anak-anak, Bobby pun menanyakan kondisi warga. Mereka mengaku tidak ada masalah, hanya mencemas kan rumah yang terpaksa ditinggalkan demi keselamatan. Bobby Nasution minta warga tidak perlu cemas, sebab jajaran kepala lingkungan dan kelurahan pasti melakukan pengamanan.
Kemudian, Bobby Nasution mendatangi seorang nenek yang tengah terbaring di lantai masjid beralaskan kain. Nenek yang telah berusia lanjut itu tidak bisa berjalan sehingga harus digendong dari rumahnya yang kebanjiran. Dengan penuh kasih, orang nomor satu di Pemko Medan ini pun menenangkan sang nenek dan memastikan jajarannya akan melayani warga yang menjadi korban banjir dengan sebaiknya.
Begitu mengetahui ada warga yang belum makan karena harus meninggalkan rumah, Bobby Nasution langsung minta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera memberi makan warga. Setelah itu ayah tiga orang anak ini langsung memberikan sejumlah instruksi kepada Kepala BPBD Kota Medan HM Husni, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti dan Camat Medan Sunggal T Chairunisa guna membantu warga yang menjadi korban banjir.
Bobby Nasution berada di lokasi hingga Sabtu (19/11) dinihari. Setelah memastikan seluruh warga yang menjadi korban banjir terlayani dengan baik, barulah meninggalkan lokasi. Namun sebelum pergi, Bobby Nasution saat ditanya wartawan menjelaskan, semua pemukiman warga yang berdekatan dengan sungai dipastikan terkena banjir.
“Selain itu banjir juga menerpa banyak jalan protokol karena drainase yang ada penuh dan tertahan di hilir yang hendak menuju ke sungai. Akibatnya air pun menggenangi jalan protokol,” kata Bobby Nasution.
Terkait banjir yang terjadi di Jalan Perjuangan, Bobby Nasution menjelaskan, penyebabnya karena drainase dan sungai yang dipenuhi air. “Begitu air sungai turun, banjir pun ikut turun. Jadi jangan bilang Wali Kota menyalahkan sungai. Yang pasti penyebab banjir ada dua yakni drainase dan sungai,” ungkapnya.
Mengatasi persoalan sungai ini, Bobby Nasution mengatakan, Pemko Medan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Sumut dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II selaku pihak yang berwenang dalam penanganan sungai agar melakukan normalisasi.
“Kami mendorong untuk dilakukannya normalisasi sungai. Dengan demikian jika di gunung hujan, maka ketinggian air tidak seperti ini lagi. Artinya, jika ketinggian air sungai dapat kita kontrol dengan baik, otomatis aliran drainase bisa lebih cepat,” paparnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Medan HM Husni yang ditemui di lokasi banjir menjelaskan, banjir terjadi dipicu cuaca ekstrim dan tingginya intensitas hujan di hulu sungai yang bermuara ke Kota Medan. Kondisi itu, imbuhnya, menyebabkan kawasan yang dilintasi sungai menjadi banjir.
“Ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi evakuasi yakni Jalan Perjuangan, Kelurahan Hamdan, Aur dan Badur serta Perumahan Bumi Asri. Saat ini tim kita tengah melakukan evaluasi,” jelas Husni.
Selanjutnya Husni menjelaskan, warga yang dievakuasi di Jalan Perjuangan ditempatkan di Masjid Al Huda Lingkungan XIII. Saat ini, jelasnya, ada 31 warga yang ditampung di masjid tersebut dengan perincian bayi 2 orang, anak-anak 7 orang, dewasa laki-laki 4 orang dan dewasa perempuan 18 orang.-(Sr)
Komentar