Medan || Pemko Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menggelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana ke sekolah – sekolah yang ada di Kota Medan. Sosialisasi kepada sepuluh sekolah ini dilakukan agar pelajar dapat mengetahui pentingnya membangun budaya sadar bencana, mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Sosialisasi ini dibuka oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution juga diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Sofyan di SMP Al Azhar, Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala, Medan Johor, Selasa (19/7). Turut hadir dalam pembukaan ini Ketua Pembina Yayasan Al Azhar Mahyuzar Nasution, Kalaksa BPBD Medan M Husni, Kadis Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar dan sejumlah siswa / siswi SMP Al Azhar Medan.
Dalam membacakan sambutan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan mengatakannya musibah atau bencana merupakan kejadian yang tidak pernah diharapkan, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja serta menimpa siapa saja. Sofyan menyadari kota Medan merupakan daerah yang diberikan anugerah oleh Allah SWT dengan berbagai potensi yang dimiliki. Namun di balik itu dari komposisi geografiis dan demografis kota Medan menyimpan potensi bencana yang diakibatkan faktor alam maupun non alam.
“Banyak yang menjadi penyebab terjadinya bencana. Untuk itu kita harus membangun budaya sadar bencana, mitigasi bencana, pencegahan bencana, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana melalui kegiatan sosialisasi Penanggulangan Bencana terhadap pelajar di sekolah – sekolah dan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga mampu menciptakan kondisi tanggap terhadap Bencana dan mengurangi risiko bencana yang mungkin dapat timbul sewaktu – waktu,” jelas Sofyan.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, siapapun orang tentu tidak ingin musibah dan bencana datang menimpa. Untuk itu kita perlu menyiapkan segala kemungkinan terburuk sehingga dampak dan akibat yang dihasilkan dapat diminimalisir dan kita hadapi bersama. “Ingat jika kita telah menyiapkan segala sesuatu dengan maksimal, maka ketika bencana terjadi Insya Allah kita akan lebih siap secara lahir batin dan tanggap dalam mengatasi musibah bencana tersebut,” ujar Sofyan.
Untuk itu, lanjut Sofyan, pencegahan, mitigasi, pengurangan resiko dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di sekolah – sekolah dan di tengah masyarakat sangat perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah segala potensi terjadinya bencana. “Jika hal ini bisa kita lakukan, saya yakin dan percaya kita akan selalu siap sedia dalam menghadapi musibah bencana alam dan non alam serta turut berperan serta secara aktif dalam menjaga situasi kondusif di Kota Medan,” sebut Mantan Kasat Pol PP Kota Medan.
Kepada para siswa siswi Sofyan berpesan agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, karena ini merupakan salah satu pengabdian kita kepada bangsa dan negara khususnya bagi masyarakat kota Medan. “Mari kita bangun kolaborasi dan komunikasi yang baik sehingga harapannya segala bentuk bencana yang terjadi khususnya di Kota Medan dapat kita hadapi dan tanggulangi bersama-sama,” jelasnya.
Sebelumnya Kalaksa BPBD Medan M Husni menjelaskan bahwa Sosialisasi Penanggulangan Bencana ke sekolah – sekolah ini dilaksanakan selama 10 hari di 10 sekolah yang berada di lokasi rawan bencana mulai dari 19 Juli sampai 1 Agustus 2022. Untuk hari pertama sosialisasi dilakukan di SMP Al Azhar Medan Johor, kemudian SD Negeri 060890 ,Jalan Pendidikan Medan Polonia, SDN 060788 Jalan Brigjen Katamso, Gang Balai Desa, Medan Maimun. Selanjutnya SMP GKPI, Jalan Jamin Ginting, Medan Baru, SDN 068006 Jalan Lada Raya dan MTS Amal Saleh Jalan Sawit Raya, Medan Tuntungan.
“Sekolah di wilayah Medan Utara juga kita lakukan sosialisasi ini diantaranya di SDN 065002 Medan Labuhan. Selain itu di SMPN 16 jalan Karya Medan Barat dan SMPN 29 Jalan Benteng Hulu Medan Tembung,” jelas Husni.
Menurut Husni kegiatan yang diikuti siswa-siswi sebanyak 100 orang setiap sekolah ini bertujuan agar siswa-siswi dapat mengetahui pentingnya membangun budaya sadar Bencana, pencegahan bencana, pengurangan risiko bencana, mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. ” Kita harapkan melalui kegiatan ini siswa-siswi dapat mengetahui jenis-jenis potensi ancaman bencana di Kota Medan,” sebut Husni.-(Sr)
Komentar