Medan (klikmedan.id) – Pemko Medan terus mencari masukan dari para akademisi untuk mengatasi kompleksitas persolan yang terjadi akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019) di Kota Medan, Selasa (23/6). Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi giliran mendatangi Universitas Muhammadiyah Sumtera Utara (UMSU) Jalan Mukhtar Basri Medan. Semua masukan yang diterima nantinya akan dijadikan sebagai langkah dan strategi untuk mengatasi Covid-19, sekaligus mendongkrak kembali daya beli masyarakat yang terus menurun sejak pademi Covid-19 menerpa ibukota Provinsi Sumatera Utara sejak Maret 2020.
Selain itu masukan yang diterima dari civitas akademika UMSU, juga akan dijadikan Pemko Medan untuk melengkapi Peraturan Wali Kota Medan tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Pandemi Covid-19. Direncanakan, perwal itu akan rampung sebelum 1 Juli 2020 sehingga dapat menjadi pedoman bagi masyarakat untuk menjalani kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya.
Didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi, Camat Medan Timur Oddie Batu Bara serta perwakilan Dinas Pendidikan. Akhyar menjelaskan, jumlah warga yang positif terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah warga yang positif virus mematikan itu mencapai 736 orang.
Di samping itu ungkap Akhyar, episentrum penularan Covid 19 di Kota Medan juga telah bergeser dari Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Selayang kini ke Kecamatan Medan Area dan Medan Denai. Dikatakannya, sejak Mei 2020, tingkat penularan sudah eksponensial dan penularan terjadi melalui warga yang masuk kategoti orang tanpa gejala (OTG). “Kondisi ini membuat psikologis masyarakat terganggu, terutama bagi warga yang positif terpapar Covid-19 sehingga membuat down,” jelasnya.
Tidak itu saja tambah Akhyar, perekonomian pun terganggu sehingga melemahkan daya beli masyarakat. Kondisi itu yang menyebabkan dunia usaha di Kota Medan ikut terganggu, tidak sedikit yang menghentikan usahanya karena jumlah pembeli drastis menurun. Termasuk, perhotelan dan restoran yang harus menghentikan usahanya. “Jika mereka buka, pengunjung yang datang sedikit sehingga tidak bisa menutupi operational cost (biaya) yang telah dikeluarkan,” ungkapnya.
Selain itu pandemi Covid-19, jelas Akhyar, juga berimbas dengan dunia pendidikan di Kota Medan juga terganggu. Hingga kini Pemko Medan belum mengaktifkan kembali proses belajar mengajar di tingkat PAUD, TK , SD dan SMP yang merupakan wewenang Pemko Medan. Sebab, Pemko Medan sampai kini belum memiliki metoda yang tepat dan baik sehingga peserta didik dapat belajar seperti biasa di sekolah meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Atas dasar inilah, kami mohon masukan dari civitas akademika UMSU. Pemko Medan tidak dapat mengatasinya sendiri, perlu bantuan semua pihak, terutama para akademisi sehingga kami dapat membuat konsep dan strategi yang akan dilakukan guna mengatasi kompleksitas persoalan yang terjadi akibat pandemic Covid-19,” harapnya.
Kedatangan Akhyar diterima Wakil Rektor 1 UMSU Dr Muhammad Arifin MHum, Wakil Rektor 2 Dr Akrim MPd, Wakil Rektor 3 Dr Rudianto MSi, Sekretaris Universitas Gunawan SPdI MTH, Kepala Biro Umum Erwin Asmadi SH MHum, Kepala Biro Akademik Dr Marah Dolly MSi, Kepala Biro Kemahasiswaan Radiman Nasution MSi serta Kepala Biro Humas dan Protokoler Dr Ribut Priadi MSi. Mewakili Rektor UMSU Dr Agussani MAP, Gunawan mengucapkan terima kasih kepada Plt Wali Kota beserta seluruh jajaran Pemko Medan yang selama ini telah bekerja keras untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Kemudian Gunawan mengatakan, seluruh civitas UMSU siap dan bersedia memberikan masukan dan saran kepada Pemerintah Kota Medan guna mengatasi Covid-19, termasuk mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 sehingga masyarakat merasa tenang dan nyaman dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
“Kami memiliki pakar-pakar yang handal, baik di bidang Ekonomi maupun Pendidikan. Selanjutnya, kami nanti akan membentuk tim untuk menghasilkan masukan yang akan dilakukan Pemko Medan untuk mengatasi Covid-19, termasuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat serta konsep yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Seluruh masukan yang diperoleh akan kami sampaikan langsung kepada Pemko Medan,” jelas Gunawan.
Selanjutnya Gunawan pun menerangkan, UMSU telah menerapkan protokol kesehatan dalam lingkungan kampus. Dikatakannya, saat ini mahasiswa diliburkan dan yang melakukan aktifitas haya sekuriti, pegawai dan tenaga pendidikan. Meski libur namun mahasiwa diberi kesempatan untuk mengembangkan aktifitas untuk peduli Covid-19 dengan menggelar perlombaan membuat blog dan poster.
Sebelum mahasiswa diliburkan, kata Gunawan, pihak UMSU juga telah berupaya mengatasi penyebaran Covid-16 di lingkungan kampus. Setiap mahasiswa yang akan memasuki kampus, lebih dulu dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermo gun. Kemudian menyediakan wastafel cuci tangan dengan menggunakan air mengalir maupun hand sanitizer.
“Untuk mengatasi penyebaran Covid-19, seluruh kampus telah disemprot disinfektan. Kemudian kita juga menyediakan tim medis dari UMSU dan RS Muhammadiyah untuk siaga dalam menangani Covid-19. Alhamdulillah sejak 8 Juni, kita telah melaksanakan new normal di lingkungan kampus untuk pegawai dan tenaga pendidikan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” paparnya.
Selesai minta masukan dari civitas akademika UMSU, Akhyar selanjutnya bersama Wakil Rektor I dan Sekretaris UMSU meninjau lokasi pembangunan gedung baru yang berada di belakang. Akhyar pun sangat mengapresiasi pembangunan tetsebut, diharapkannya kehadiran bangunan baru itu semakin meningkatkan kualitas perkulihaan sehingga UMSU senantiasa menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas. (Sr)
Komentar