Awas!! Bahaya Lain Intai Pasca Deflasi Beruntun

MEDAN – Pada tahun 2024 ini, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mengalami deflasi sebanyak 5 kali, dan 4 kali terjadi secara beruntun, sehingga dikuatirkan adalah potensi terjadinya krisis ekonomi karena deflasi yang diakibatkan oleh melemahnya daya beli, karena deflasi beruntun juga terjadi secara nasional.

Disaat bersamaan masyarakat tidak memiliki kemampuan atau kemampuannya berkurang untuk membeli sesuatu, dan memicu penurunan harga barang.

“Maka kita harus waspada jika seandainya harga barang tersebut nantinya justru bergerak naik. Karena kalau naik dan daya beli belum mengalami pemulihan, maka belanja masyarakat kian terpuruk, kinerja ekonomi mengalami kemunduran dan bisa bermuara pada krisis ekonomi. Untuk itu pemerintah harus bisa memastikan bahwa supply kebutuhan masyarakat terpenuhi,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin, Jumat (4/10/2024) di Medan.

Khususnya supply atau persediaan untuk kebutuhan pangan pokok/strategis, menurut Gunawan, jika berkaca pada Sumut saat ini beberapa kebutuhaan dasar masyarakat memang bertahan stabil cenderung murah. Seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam, daging sapi, bawang merah hingga beras.

Namun harga pangan yang murah itu menjadi bom waktu bagi masyarakat nantinya.

Karena produsen (petani/peternak) melemah kemampuan finansialnya untuk bercocok tanam atau beternak kembali. Belum lagi ditambah dengan resiko cuaca yang memicu terjadinya gagal panen. Harga kebutuhan pangan bisa naik sekalipun masyarakat tidak memiliki daya beli. Melemahnya daya beli saat ini memang memicu penurunan harga barang.

Tetapi dalam kondisi dimana supply atau sisi persediaannya masih mencukupi. Namun disaat sisi persediaannya terganggu, dan berada dibawah kebutuhan harian masyarakat yang paling minim. Maka harga bisa saja tetap naik. Sebaiknya pemerintah memiliki gambaran supply untuk kebutuhan masyarakat minimal bisa dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam 3 bulan kedepan.

Jika ada tanda dimana supply akan berkurang dan dibawah standar kebutuhan minimal masyarakat. Lakukan pemenuhan pasokan dengan segera. Paling bagus itu meningkatkan produksi dengan menambah luas areal tanam, atau menambah jumlah kebutuhan hewan indukan.(km).

Komentar