MEDAN – Pemko Medan berterima kasih dan mengapresiasi hadirnya Angkringan Kesawan Nusa Dua Heritage (Angsa Neduh) di kota Medan. Paguyuban yang mewadahi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) khususnya makanan dan minuman ini dapat menjadikan UMKM naik kelas.
“Kami (Pemko Medan) mengucapkan terima kasih dan apresiasi penuh hadirnya Angsa Neduh. Ini menjadi salah satu upaya yang dapat menjadikan UMKM naik kelas sesuai dengan program prioritas Pemko Medan”, kata Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam sambutannya yang dibacakan Kadis UKM Koperindag Benny Iskandar Nasution saat menghadiri Grand opening Angsa Neduh di ex Rumah Sakit Tembakau Deli, jalan Putri Hijau, Minggu (26/5) malam.
Menurut Benny yang hadir bersama Kasat Pol PP Rakhmat Harahap dan Kadis Pariwisata Yuda Setiawan dan Camat Medan Barat T Roby Chairi, pelaku usaha yang tergabung dalam paguyuban Angsa Neduh ini merupakan pelaku usaha yang dulunya berjualan di sekitar kawasan Kesawan. Karena penataan kota yang dilakukan Pemko Medan maka pelaku usaha ini disarankan untuk pindah agar penataan kota dapat terwujud.
“Daerah Kesawan merupakan cikal bakal lahirnya Kota Medan, jadi mempunyai daya tarik dan nilai historis jika ingin membuka usaha yang sifatnya masih UMKK. Oleh karena itu mari bersama-sama kita menjaga keberadaan daerah Kesawan sebagai bagian identitas dari kota Medan”, ujar Benny.
Dijelaskan Benny, Pemko Medan selalu mendukung setiap inovasi dan kreativitas termasuk UMKM sebagai salah satu aktivitas dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Namun harus diperhatikan pula dalam proses pembentukan setiap jenis usaha harus mematuhi regulasi atau aturan yang berlaku sehingga dalam keberlangsungan usaha yang dimaksud dapat terjamin.
“Angsa Neduh mungkin dapat dijadikan role model untuk mendirikan salah satu jenis usaha dan tentu saja harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan serta mematuhi regulasi yang berlaku”, ucap Kadis UKM Koperindag.
Benny berharap grand opening Angsa Neduh ini dapat mengembangkan perekonomian dan memajukan usaha para pelaku usaha. “Mudah-mudahan Angsa Neduh dapat mendatangkan keberkahan dan memajukan usaha para pelaku usaha”, sebutnya.
Sebelumnya Ketua Paguyuban Angsa Neduh, Said Zein Assegaf mengungkapkan dibentuknya Angsa Neduh ini berawal dari pedagang yang berjualan di daerah Kesawan dan menghambat penataan kota. Sebab ketika daerah Kesawan ingin direvitalisasi oleh Pemko Medan kami terlalu egois untuk tetap berjualan di daerah kesawan.
“Singkat cerita kami digusur dan sedikit cekcok dengan Pemko Medan, namun ternyata gak tersebut membawa keberkahan bagi kami dengan timbul solusi untuk membentuk paguyuban dan difasilitasi untuk pindah ke lokasi ini dengan nama Angsa Neduh”, jelasnya.
Menurutnya tujuan paguyuban ini selain aktifitas berjualan UMKM makanan dan minuman, kami juga mengembangkan potensi seni dan kreativitas anak-anak muda kota Medan. Untuk itu kami berharap anak-anak muda yang memiliki kreativitas agar dapat bergabung dengan kami.
“Terima kasih kami untuk Pemko Medan khususnya bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution yang telah memfasilitasi dan membina kami pelaku usaha sehingga dapat terwujudnya Angsa Neduh. Kami berharap Angsa Neduh ini dapat dijadikan ikon kota Medan”, sebutnya sembari mengungkapkan terdapat 85 tenant yang berjualan di Angsa Neduh. (Ucok).
Komentar