MEDAN – Menindaklanjuti arahan Walikota Medan Bobby Nasution, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P3APMP2KB) memberikan pendampingan kepada Muhammad Habib (14), siswa MAN I Medan yang menjadi korban perundungan (bullying) di sekolahnya.
Kepala Dinas P3APMP2KB, Edliaty, menyebutkan, pendampingan dilakukan 27 sampai 30 November di rumah maupun sekolah korban.
“Seluruh biaya pendampingan, termasuk biaya pelayanan kesehatan ditanggung oleh Pemko Medan,” ungkapnya.
Habib mengalami tindak kekerasan oleh teman satu sekolah dan alumni sekolahnya. Dia dipukuli dan dipaksa makan sandal dan meminum air yang telah diludahi. Tangannya juga disundut dengan menggunakan kunci yang telah dipanasi dengan api.
Seiring berjalan proses hukum di Polrestabes, Pemko Medan pun melakukan pendampingan guna menghilangkan trauma sekaligus memberikan pelayanan kesehatan terhadap Habib.
Edliaty menyebutkan, pendampingan diawali dengan melakukan kunjungan ke kediaman Habib di kawasan Simpang Limun Medan, Senin (27/11). Selain melihat kondisi korban, tim Dinas P3APMP2KB ingin mengetahui secara rinci kronologis kejadian.
“Besoknya, Selasa, 28 November, dilakukan konseling psikologis oleh psikolog dari UPT PPA Dinas P3APMP2KB. Konseling yang bertujuan menghilangkan trauma dilakukan di rumah korban,” sebutnya.
Pada 29 November, lanjutnya, tim Dinas P3APMP2KB melakukan pendampingan pelayanan kesehatan di Poliklinik anak, Poli Bedah Plastik. Selain itu, juga dilakukan scanning kepala dan rontgen terhadap korban.
Dia menambahkan, Kamis, 30 November, pihaknya melakukan pendampingan pemeriksaan laboratorium.
“Di lab dilakukan pemeriksaaan urine, darah lengkap, hepatitis B, dan ureum kreatinin. Selain itu, korban juga melakukan CT Scan, rontgen, juga tindak debridement luka bakar di tangannya,” terangnya.
Menyinggung soal proses hukum kasus perundungan ini, Edliaty mengatakan, kasus ini tengah ditangani oleh unit PPA Polrestabes Medan.- (Ucok).
Komentar