MEDAN – Penyusunan Rencana Induk Kelitbangan (RIK) diperlukan untuk menjawab tantangan dan dinamika dalam penyelenggaraan pemerintahan guna mendukung peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu, kita harus bisa benar-benar serius memetakan berbagai isu strategis terkait rencana pembangunan Kota Medan,” ujar Walikota Medan Bobby Nasution dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Medan, Mansursyah, Jumat (11/08) saat membuka Seminar Penyusunan Rencana Induk Kelitbangan (RIK) Tahun Anggaran 2023 di Hotel Grand Antares Medan.
Di hadapan para peserta Mansursyah menyampaikan, berbagai potensi, masalah, tantangan dan peluang kelitbangan Kota Medan harus bisa dipetakan agar Rencana Induk Kelitbangan yang disusun bisa menjawab isu strategis untuk pembangunan jangka panjang Kota Medan.
“Semoga saudara sekalian mampu mencurahkan segenap tenaga dan pikiran selama kegiatan ini agar kita mampu menghasilkan Rencana Induk Kelitbangan terbaik untuk menciptakan Kota Medan yang penuh berkah, maju dan kondusif,” harapnya.
Mansursyah juga mengatakan, mereka yang ditugaskan di lembaga bidang penelitian dan pengembangan bukanlah orang terbuang. Paradigma lama yang menyatakan bahwa litbang sebagai akronim dari kata “sulit berkembang” harus diubah menjadi “elit dan membanggakan”.
“Sejatinya saudara sekalian seharusnya difungsikan sebagai ujung tombak penghasil berbagai rekomendasi kebijakan pemerintah daerah yang bersandar pada data hasil penelitian alias science based policy making maupun evidence based policy making yang valid dan memiliki metodologi penelitian yang sistematis dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” paparnya.
Pemerintah sendiri, lanjutnya, telah menetapkan bahwa penguatan BRIDA ini harus dilakukan dengan prinsip “BRIDA KOMPAK” (Badan Riset dan Inovasi Daerah yang Kolaboratif, Optimis, Mandiri, Proaktif, Agile dan Kompetitif).
Dia menambahkan, fokus BRIDA adalah sebagai pihak yang mampu memicu dan memacu kolaborasi dengan berbagai pihak/multi pihak yang telah ada di daerah sehingga mampu memunculkan banyak riset dan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan daerah tersebut.
“Pihak yang paling potensial untuk dirangkul dalam pelaksanaan riset dan inovasi tersebut antara lain adalah kalangan akademisi, pihak industri swasta, serta berbagai pihak lain yang bisa diajak menjadi mitra pembangunan ekonomi daerah berbasis ekonomi kreatif,” ucapnya.- (Ucok).
Komentar