Medan – Ketua DPRD Kota Medan Haayim, SE, bersama anggota Dewan DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B menghadiri acara peresmian sebuah simbol yang diberi nama Ren Sheng Wu Chang di Vihara Cetiya Magga Bodhi Sejati, Jalan Bambu, Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur, Sabtu (28/1/2023).
Wong Chun Sen bersama Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim, SE didampingi istrinya, Pendiri Vihara Cetiya Magga Bodhi Sejati, Rudi Hartono, S.Kom, pengurus Vihara dan juga Tamu Undangan yang datang silih berganti di vihara tersebut.
Saat ditanya mengenai arti dari simbol Ren Seng Wu Chang yang baru saja diresmikan itu, Wong selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah Generasi Muda Buddhis (DPD Gemabudhi) Sumatera Utara (Sumut) pun menjelaskannya.
“Itu adalah simbol yang diberi nama bahwa manusia itu hidup tidak kekal. Ini mengartikan, bahwa kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, dimana manusia itu tidak luput dari lahir, sakit, tua dan mati. Jadi untuk itu supaya kita menyadarkan diri bahwa semasa kita hidup ini sebanyak-banyaknya amal untuk kebajikan. Jangan sampai kita meninggal seperti harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama, kan gitu. Jadi kita harus banyak berbuat kebajikan,” ungkap politisi Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan ini.
Jadi kita harapkan dengan bertepatan pada hari ketujuh Imlek, lanjut Wong, dengan diresmikannya plang nama Ren Seng Wu Chang di Vihara Cetiya Magga Bodhi Sejati ini, para pengururusnya dapat eksis selalu untuk berbuat amal dan dapat membantu masyarakat dan juga menjalankan Budha Dharma.
“Apa yang diajarkan oleh Budha dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena Budha Dharma ini kita bukan hanya bisa menghafal, mengingat, tetapi juga harus kita praktekan dalam kehidupan kita dan kita lakukan sehari-hari agar lebih bermanfaat,” imbuh Wong sebelum meninggalkan lokasi.
(mir)
Komentar