“Alhamdulillah, jumlah anak penderita stunting di tahun 2022 ini sudah jauh berkurang. Sebelumnya, 550 anak kini menurun menjadi 364 anak. Upaya mengentaskan stunting juga kita perkuat dengan menggandeng dan mengajak seluruh stakeholder untuk ikut serta berperan bersama dalam penanganannya, termasuk menjadi Bapak Asuh Stunting,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Apresiasi pun disampaikan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM-USU) Dr Drs Zulfendri MKes atas tingginya perhatian Bobby Nasution dalam menangani stunting di Kota Medan. Terlebih, bilang Zulfendri, pria tiga orang anak tersebut juga mengalokasikan anggaran yang terbilang tidak sedikit untuk optimalisasi penanganan stunting yang dilakukan.
“Pak Wali benar-benar menunjukkan komitmennya untuk menangani stunting. Hasilnya juga bisa kita lihat lewat turunnya angka stunting di Kota Medan. Tentu, upaya-upaya ini juga tidak terlepas dari kolaborasi yang dibangun Pak Wali dengan lintas sektor,” bilang Zulfendri saat dihubungi, Senin (7/11).
Terkait anggaran yang dialokasikan, sambung Zulfendri, juga jadi strategi yang baik. “Bisa jadi kita merasa ragu, apakah uangnya ada atau tidak, namun nyatanya semua berjalan efektif dan positif. Alhamdulillah, kita bersyukur upaya yang dilakukan Pak Wali ini membuahkan hasil,” ungkapnya.
Agar upaya Pemko Medan dalam penanganan stunting semakin optimal, Zulfendri pun berharap agar peran masyarakat juga ikut ditingkatkan. Sekarang, kita harap masyarakat pun juga mau peduli terhadap persoalan stunting ini. Jadi, bisa kita tekan dan kendalikan sama-sama,” harapnya mengakhiri.-(Sr)
Komentar