Literasi digital, kata Aulia, sangat memerlukan inovasi dari para siswa untuk dapat mengembangkan bakatnya dalam dunia pendidikan menjadi karya yang dapat dibanggakan. Mengingat pada dunia pendidikan, imbuhnya, pemerintah telah menggaungkan Merdeka Belajar yakni suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati.
“Dengan demikian, program Merdeka Belajar membentuk dunia pendidikan dalam pembelajaran murid yang bermutu dan berkualitas. Makna dari pembelajaran merdeka ada disitu. Jadi dari kecil itu bisa tahu bakatnya. Untuk kualitas pendidikan paling baik itu setahu saya ada di negara Finlandia,” ungkapnya.
Aulia di kesempatan itu menyampaikan kenangannya saat duduk di bangku sekolah. Dikatakannya, salah seorang guru mengajar muridnya dengan sangat baik sehingga berdampak positif bagi para muridnya. “Guru itu mengajarkan tentang tata surya. Beliau enak mengajarnya sehingga murid betah. Begitu ujian, saya pun bisa menyelesaikannya dengan baik,” kenangnya.
Sebelumnya, Koordinator Literasi Digital Wilayah Sumatera dan Sekitarnya Syarfina Febriani menyampaikan, ada empat materi yang akan disajikan di Literasi Digital Segmen Pendidikan yakni Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital dan Budaya Digital.
“Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid (offline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital,” jelas Syarfina.-(Sr)
Komentar