Medan || Sosok dan jiwa muda yang dimiliki Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan dampak nyata dalam perkembangan pergerakan komunitas kreatif di Kota Medan. Orang nomor satu di Pemko Medan ini membuka dan memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak-anak muda komunitas kreatif di ibukota Provinsi Sumatera Utara untuk mengekspresi kan inovasi dan kreatifitas mereka, salah satunya bagi pegiat seni mural.
Bobby memberikan ruang bagi pegiat mural untuk mengekspresikan karya mereka di mobil dinas miliknya. Bahkan, Bobby Nasution bisa dikatakan jadi kepala daerah pertama di Indonesia yang melakukan hal tersebut. Ini menjadi wujud dukungan Bobby Nasution terhadap komunitas kreatif Kota Medan agar lebih bersemangat dalam berkarya.
“Ini sebagai bentuk penghargaan kita pada kreatifitas anak-anak muda Kota Medan. Melalui ini, kita berharap ekonomi kreatif (ekraf) bisa bangkit, maju dan berkembang guna mendongkrak perekonomian di Kota Medan sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Tidak berhenti sampai di situ, Bobby ingin komunitas mural tidak hanya berkembang di Kota Medan saja, tapi juga di luar Provinsi Sumatera Utara. Dalam pembukaan turnamen Bonas Cup 2022 di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, Bobby membawa penggiat mural. Dinding Stadion Binaraga pun dimural, salah satunya menggambarkan wajah Wali Kota Medan tersebut.
Ternyata tidak berhenti sampai disitu, teranyar Bobby juga membawa pemural yang telah menjadi binaannya itu mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2022 di Kota Padang. Kembali, penggiat mural dari komunitas Mural Medan dan Street Art Space mewarnai salah satu sudut dinding gedung di kawasan wisata Kota Tua Padang. Goresan pemural muda Medan ini menuai pujian dan menjadi inspirasi bagi kepala daerah lainnya. Bahkan, sejumlah kepala daerah memberikan orderan agar mobil dinas mereka juga dimural.
Langkah yang dilakukan Bobby Nasution tentunya membawa angin segar bagi komunitas mural di Kota Medan. Seperti yang disampaikan founder Mural Medan Fedrico Purba, mereka merasa didukung langsung Bobby Nasution. Selama ini, ungkapnya, belum pernah ada support yang luar biasa dilakukan para Wali Kota Medan seperti dilakukan Bobby Nasution.
“Kami belum pernah merasakan disupport langsung seperti dilakukan Pak Bobby ini. Dengan mengajak kami ke kota lain untuk membuat mural jelas menjadi inspirasi bagi kepala daerah lain. Pengaruhnya jelas sangat besar bagi kami. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Wali,” ungkap Fedrico.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) Haris Wijaya SSos MComm mengatakan, apa yang sudah dilakukan Bobby Nasution dengan sudah mewadahi anak-anak muda kreatif untuk berkarya semaksimal mungkin, merupakan salah satu bentuk penyaluran energi yang sangat bagus. Sebab, bilang Haris, jiwa muda penuh dengan imajinasi yang kadang bisa sangat liar.
“Agar imajinasi tersebut bisa disalurkan ke arah yang benar, harus ada wadah bagi para anak muda ini untuk berkreasi supaya mereka tidak menjadi anarki. Apa yang sudah dilakukan oleh Bobby Nasution yang sudah mewadahi anak-anak muda kreatif untuk berkarya semaksimal mungkin, merupakan salah satu bentuk penyaluran energi yang sangat bagus,” ungkap Haris.
Haris pun mengapresiasi langkah yang dilakukan Bobby Nasution. Terlebih, menurut Haris, dengan memberikan ruang berekspresi, bisa jadi akan muncul banyak ahli mural seperti pakar mural bernama Banksy. Bahkan, untuk karya mural Banksy saat ini bisa dihargai puluhan bahkan ratusan milyar rupiah, maka Haris berharap, ke depan, para generasi muda Kota Medan yang mampu membuat kreasi mural yang sangat bagus juga harus diapresiasi secara material dan didukung secara moril sehingga mereka bisa berkembang secara optimal.
“Ekonomi kreatif malah bisa jadi nilai jual bangsa Indonesia jika digarap secara serius. Bukti bahwa ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan pendukung aktivitas ekonomi bisa kita lihat dengan maraknya Halyu Waves alias K-Pop. Saat ini banyak orang di seluruh dunia yang bermimpi bisa ke Korea Selatan karena masifnya gelombang K-Pop menerjang dunia. Ini tentunya jadi pemasukan devisa yang tidak sedikit bagi Korea Selatan,” pungkasnya.-(Sr)
Komentar