klikmedan.id || MEDAN
Wali Kota Medan Bobby Nasution menekankan agar Pos Bloc Medan yang akan dibuka di Kantor Pos Medan pada 17 Agustus mendatang benar-benar menjadi wadah pelaku UMKM dan komunitas-komunitas kreatif Medan dalam memasarkan produk dan karyanya.
Harapan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Perkenalan Pos Bloc Medan, Selasa (12/4) di Kantor Pos Medan. Hadir dalam perkenalan Pos Bloc Medan yang dibangun PT Pos Properti Indonesia berkolaborasi degan PT Ruang Kreatif Pos di Kantor Pos Besar Medan ini antara lain Direktur PT Pos Properti Indonesia, Handriani Tjatur Setjowati, Deputi P Pos Indonesia Regional I, Hany Sartana, CEO Ruang Kreatif Pos, Jimmy Saputro, Co. Founder M Bloc Group, Handoko Hendroyono dan segenap pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan.
“Produk dan karya anak-anak Medan sudah sangat baik. Banyak nama-nama besar di Jakarta, Yogjakarta, juga Bandung yang berasal dari Medan,” ujarnya.
Bobby Nasution tidak ingin Pos Bloc Medan ini malah diisi oleh pelaku UMKM dan karya-karya dari luar Medan. Pos Bloc Medan ini, lanjutnya, hendaknya dapat menjadi wadah pelaku UMKM dan komunitas kreatif Medan untuk menaikkan kelasnya.
Selama ini, ungkap Bobby Nasution, ada anggapan di kalangan pelaku UMKM dan kreatif untuk maju harus hijrah dari Medan. Anggapan ini hendaknya dapat dihilangkan dengan kehadiran Pos Bloc Medan yang memberi ruang bagi pelaku UMKM dan komunitas kreatif di Medan.
Saat itu, Bobby Nasution juga mengungkapkan terima kasih atas dipilihnya Medan sebagai tempat pelaksanaan program Pos Bloc. Dia mengharapkan Pos Bloc Medan ini dapat bersinergi dengan program pembenahan kawasan kota lama Kesawan dan revitalisasi Lapangan Merdeka yang dimulai tahun ini juga.
Di akhir arahannya, Bobby Nasution juga meminta kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan mendukung program Pos Bloc Medan. Program ini, sebutnya, membantu Pemko Medan dapat memberikan wadah yang baik bagi pelaku UMKM dan komunitas kreatif Medan.
Proyek Pos Bloc Medan ini rencananya akan merevitalisasi gedung Kantor Pos Medan yang telah berusia 111 tahun tersebut menjadi creative hub multi fungsi bagi berbagai komunitas kreatif, pengembangan talenta lokal, pemberdayaan bisnis UMKM, dan UKM. Nantinya, di area gedung yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itu akan dihadirkan tenant UKM/UMKM yang bergerak di berbagai bidang industri kreatif seperti kuliner, musik, film, fashion, hingga kriya.
Berbagai program kolaborasi dengan berbagai komunitas kreatif telah dirancang untuk digelar di area ini. Setidaknya dua ruangan di gedung tersebut rencananya juga akan dialihfungsikan menjadi venue musik dan toko kelontong masa kini yang menjual berbagai produk UKM/UMKM terkurasi.(Sr)
Komentar