klikmedan.id
Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima Transfer Ke Daerah Dana Desa (TKDD) Tahun 2022. Dengan diterimanya TKDD ini Bobby Nasution akan segera menggunakannya dengan cepat dan baik sehingga dapat memberikan manfaat untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Medan.
TKDD ini diserahkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada Bobby Nasution dalam acara Penyerahan DIPA dan TKDD tahun 2022 Provinsi Sumut di Pendopo rumah Dinas Gubsu, jalan Jendral Sudirman, Senin (13/12). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Provinsi Sumut, Unsur Forkopimda Sumut dan Seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se- Sumut.
Dikatakan Bobby Nasution, TKDD ini akan dimanfaatkan dengan baik untuk percepatan pembangunan di Kota Medan. Artinya di awal tahun harus sudah berjalan sehingga dapat membantu masyarakat.
“TKDD ini akan segera digunakan dengan cepat dan baik sehingga dapat memberikan manfaat untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Medan,” Kata Bobby Nasution.
Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi meminta Kepala Daerah di Sumut agar benar- benar memahami DIPA dan TKDD sehingga percepatan pembangunan di wilayah masing-masing dapat terlaksana dengan baik. Kemudian Edy Rahmayadi juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Sumut sedikit terkendala karena Pandemi Covid-19.
“COVID itu yang kita fitnah, karena COVID kita minus. Kalau nggak ada COVID pun mungkin susah juga untuk mempertahankan kondisi ini. 2020 kita minus 3,4 persen,” jelas Edy Rahmayadi.
Kemudian Edy berhasil DIPA dan TKDD Tahun 2022 yang diterima dari Kementerian Keuangan mencapai Rp.150 triliun. Sebab, Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk hingga 15 juta jiwa.
“Idealnya Sumut mendapatkan Rp.150 triliun satu tahun, saat ini kita hanya terima Rp.39 triliun. Hal ini dikarenakan jika dilihat DIPA untuk Provinsi Aceh mencapai Rp.32 triliun, padahal jumlah penduduknya hanya lima juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang beda jauh dengan Sumut, harusnya DIPA yang diterima lebih banyak,” Jelas Edy Rahmayadi.
Edy menambahkan perbandingannya, kenapa Aceh sampai Rp.32 triliun, karena dia punya dana otonomi khusus (otsus) di situ, Sumut kan tidak, sehingga kan relatif dekat, Rp32 triliun dan Rp39 triliun, penduduknya lima juta dan 15 juta. “Kalau dibagikan satu-satu uang itu, yang penduduk 5 juta, lebih kaya duluan dari kami yang 15 juta penduduknya,” sambungnya.(Sr)
Komentar