klikmedan.id || Medan.
Walikota Medan mengunjungi Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta Kamis (30/9). Pada Kunjungan Kerja tersebut, Bobby langsung disambut Direktur Jenderal Ir Jarot Widyoko. Di Dirjen SDA, Bobby banyak menjabarkan program terkait penanganan banjir di Kota Medan.
Bobby menjelaskan adanya kekurangan dana untuk pembebasan lahan di sekitar sungai yang mengalir di Kota Medan untuk dilakukan normalisasi. Tak sedikit, kurang dana tersebut mencapai Rp25 miliar. Dan Dirjen SDA menyambutnya dengan meminta persetujuan menteri.
“Untuk lahan di sekitar sungai perlu dibebaskan. Selain dana yang kita upayakan dari Kementerian itu harus juga dibantu dari Pemkab Deliserdang dan Pemprovsu,” kata Bobby terkait hasil rapat dengan Dirjen SDA tersebut Jumat (1/10).
Tim Pemko Medan kata Bobby akan melaksanakan proses sosialisasi dan pengukuran lahan di sekitar Sungai Bederah serta mediasi kepada masyarakat. Sehingga target untuk persiapan 2021 ini bisa tuntas dan proses ganti rugi lahan bisa segera dilaksanakan pada 2022.
Diketahui, untuk normalisasi sungai apalagi Sungai Bederah dibutuhkan dana besar. Normalisasi sungai adalah program utama yang diyakini akan mampu mencegah banjir di Medan. Untuk itu, Dirjen SDA telah memastikan akan membantu pendanaan senilai Rp.45 miliar. Dan Pemko Medan akan mengalokasi kan jumlah yang sama untuk pengadaan lahan.
“Untuk penanganan Sungai Baderah telah dialokasikan dana konstruksi sebesar Rp.45 pada tahun 2022. Dan dana pengadaan lahan Rp.45 miliar itu kita yang siapkan,” lanjut Bobby Nasution.
Kemudian kabar gembira bagi warga Medan Utara juga dibawa oleh Bobby Nasution. Itu sebab Dirjen SDA siap membantu membangun tanggul atau dinding penahan pompa dan kolam retensi termasuk pengadaan lahannya. Itu semua demi menangani banjir rob yang selama ini jadi momok warga di Belawan sekitarnya.
“Untuk atasi rob di Belawan kita akan susun DED sampai akhir tahun ini. Pemko Medan ditugasi merencanakan sistem drainase dari bangunan hingga ke kolam retensinya. Nanti kita gandeng USU untuk studinya,” kata Bobby lagi yang didampingi Kepala Bappeda Benny Iskandar.
Kemen PUPR juga menyambut baik usulan Pemko Medan untuk penanganan dan pengerukan Danau Siombak sehingga berfungsi sebagai kolam retensi agar mengurangi beban Sungai Belawan dan banjir di Marelan.
Bobby bilang Kemen PUPR akan menyiapkan dokumen perencanaan tahun 2022 dan dilanjutkan kegiatan penanganan di tahun 2022 dan 2023.
Untuk persoalan banjir yang melibatkan Sungai Deli, Bobby juga menjelaskan akan memperbaiki pintu air kanal di Medan Johor pada 2022.
“Jadi sebelum tersedia lahan pembebasan di areal Sungai Deli, kami akan perbaiki pintu air di Kanal Medan Johor. Bila memungkinkan juga kami minta pembangunan kolam retensi di dekat pintu air itu, kan itu lahan Dirjen SDA. Rekayasa ulang dengan pembangunan pintu air di pertemuan kanal dengan Sungai Percut juga bisa kita jajaki sehingga kanal dapat berfungsi sebagai long storage dan mengurangi beban banjir Sungai Deli,” papar Alumni Magister IPB Bogor itu.(Sr)
Komentar