klikmedan.id || Medan.
Penanganan sampah menjadi fokus perhatian Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk segera dituntaskan. Orang nomor satu di Pemko Medan tersebut, bertekad menjadikan Medan bersih dari sampah. Guna mewujudkannya, Bobby Nasution akan terus bekerja keras dan memperkuat sarana serta prasarana guna mendukung percepatan penanganan sampah tersebut.
Sejumlah kebijakan telah dilakukan Bobby Nasution untuk memaksimalkan penanganan kebersihan. Selain mengeluarkan Perwal No 18 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Persampahan kepada Kecamatan agar penanganannya lebih maksimal, Bobby Nasution juga ingin sistem pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) juga diubah.
Selama ini, pengelolaan sampah di Kota Medan di TPA Terjun masih menggunakan sistem open dumping. Padahal, sistem itu sudah dilarang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Oleh karenanya, Pemko Medan kini mempersiapkan TPA Regional di Telun Kenas bersama dengan Pemprov Sumut dan Pemkab Deli Serdang yang sistem pengelolaannya nanti menggunakan sanitary landfill.
“Akibat pengelolaan sampah di TPA Terjun masih menggunakan sistem open dumping, Kota Medan meraih predikat kota terjorok di tahun 2019 karena bobot penilaian untuk TPA cukup tinggi. Untuk itu, image ini harus kita ubah dengan beralih dari open dumping menjadi sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan,” kata Bobby Nasution belum lama ini.
Di samping itu juga, Bobby Nasution ingin memanfaatkan teknologi dalam penanganan sampah. Keinginan itu telah dijawab dengan dilaunchingnya program pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi Advanced Land Fill Minning With Material & Energy Recovery (ALFIMER) di TPA Terjun. Teknologi ini dipilih karena telah menggunakan sistem Bio Teknologi untuk penanggulangan dan pengubahan sampah baru dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana dan sistem permesinan yang sangat terjangkau, serta mempu menghasilkan pupuk dan cairan disinfektan.
“Insya Allah, teknologi yang kita pilih ini mampu menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah di Kota Medan,” kata Bobby Nasution seraya menambahkan, langkah itu juga akan diikuti dengan penguatan sarana dan prasarana serta terus mengedukasi masyarakat untuk selalu hidup bersih dan tidak membuang sampah sembarangan.
Dalam rangka penguatan sarana dan prasarana guna mendukung percepatan penanganan sampah, Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan HM Husni mengungkapkan, DKP telah melakukan penambahan infrastruktur sampah seperti mobil sampah, berbagai jenis tong sampah serta becak sampah. Kemudian, penambahan mobil amrol, convector, typer, bak container serta tong sampah komunal.
“Kita juga saat ini melakukan pengelolaan sampah di hilir dengan menggunakan bio teknologi di TPA Terjun dan Namo Bintang. Kemudian, bekerja sama dengan PD Pasar untuk pengelolaan sampah di Pasar Induk Lau Cih, Tuntungan,” jelas Husni saat dihubungi Jumat (20/8).” Terkait TPA Regional, prosesnya terus berjalan dan kita bekerja sama dengan USU dan Pemprov Sumut untuk mendorong percepatan kerja sama dengan Pemkab Deli Serdang,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Dr Drs Fikarwin Zuska M.Antropolgi Aktif, Dosen Antropologi USU menilai, upaya yang dilakukan Bobby Nasution dalam penanganan sampah sudah tepat. Apalagi, di masa jabatannya yang baru beberapa bulan ini sudah membuat sejumlah kebijakan, seperti pelimpahan penanganan sampah kepada kecamatan, penggunaan bio teknologi di TPA Terjun serta pengadaan TPA Regional di Telun Kenas.
“Niat Pak Wali untuk menangani sampah sudah baik. Namun, mungkin karena kebijakan itu masih baru, hasilnya belum maksimal,” ungkap Fikarwin saat dihubungi, Jumat (20/8).
Selain membuat kebijakan, Fikarwin juga berharap agar Bobby Nasution melakukan pengawasan dengan ketat sehingga penanganan sampah yang dilakukan OPD terkait maupun pihak kecamatan berjalan optimal. Bahkan, lebih baik jika Bobby Nasution saat turun ke lapangan begitu melihat ada tumpukan sampah langsung memanggil OPD terkait maupun pihak kecamatan untuk segera membersihkannya.
Selanjutnya, Fikarwin menilai, sarana prasarana pendukung penanganan sampah yang disediakan Pemko Medan sudah cukup baik. Hanya saja, belum ada budaya bersih dalam masyarakat. Sebagai contoh, jelasnya, Pemko Medan telah menyediakan bak sampah, namun kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ke dalam bak sampah masih kurang.
“Buktinya, bak sampah belum dipenuhi sampah, namun masyarakat memilih membuang sampah di sekitar bak sampah tersebut. Selain itu, Pemko Medan juga sudah menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya seperti organik dan non organik, tapi masyarakat masih juga tidak memasukkan sampah sesuai jenisnya ke tempat yang sudah disiapkan tersebut,” jelasnya.
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan membuang sampah sesuai dengan tempatnya, Fikarwin menyarankan agar penanganan sampah yang dilakukan menyentuh seluruh tempat. Artinya, kata Fikarwin, petugas kebersihan harus menjangkau seluruh tempat, sehingga seluruh sampah masyarakat bisa diangkut.
“Dengan terangkutnya seluruh sampah, tentunya secara perlahan akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Mereka akan mengumpulkan sampah rumah tangga dalam satu wadah dan petugas kebersihan kemudian mengangkutnya untuk selanjutnya dibawa ke TPA,” paparnya seraya menambahkan agar Pemko Medan memperkuat pengawasan hingga tingkat lingkungan guna mencegah masyarakat buang sampah sembarangan.(Sr)
Komentar