klikmedan.id || Medan.
Dalam upaya menangani Covid 19 di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melakukan upaya tersistematis mulai dari hulu dan hilir. Dari hulu, upaya mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 yang dilakukan dengan membatasi mobilisasi masyarakat melalui penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro guna mengurangi penyebaran virus Corona serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Sedangkan di sisi hilir, Bobby Nasution fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan, termasuk penyediaan tempat isolasi terpusat (isoter).
Selain penyekatan di setiap pintu masuk ke Kota Medan, Bobby Nasution juga telah mengintruksi kan lima kecamatan yang masuk zona merah dan penyumbang kasus Covid-19 tertinggi juga disekat untuk membatasi mobilitas masyarakat, terutama di titik-titik yang rentan terjadinya kerumunan sebagai penanganan hulu yang dilakukan. Ada pun lima kecamatan yang disekat itu yakni Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Sunggal dan Medan Helvetia.
Sedangkan di sisi hilir, Bobby Nasution tengah melakukan peningkatan dalam pelayanan kesehatan pada pasien Covid-19. Selain merujuk 41 rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19, orang nomor satu di Pemko Medan itu juga telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pekerjaan Uumum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merenovasi Ruang ICU bertekanan negative RSUD Dr Pirngadi Medan sekaligus penambahan bed guna menampung pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Kemudian, Bobby Nasution menyediakan 2 tempat isolasi terpusat (isoter) yakni Gedung P4TK yang berada di Jalan Setiabudi, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dan Eks Hotel Soechi Jalan Cirebon. Kemudian, menyediakan isolasi tepusat (isoter) terapung di Pelabuhan Belawan dengan mendatangkan KM Bukit Raya hasil kerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Alhamdulillah, KM Bukit Raya sudah tiba dan segera kita operasikan sebagai tempat isoter terapung,” kata Bobby Nasution kemarin.
Di samping itu Bobby Nasution mulai, Rabu (18/8), akan berkantor di kecamatan yang masuk zona merah karena kasus Covid-19 tertinggi. Sebagai awal, Bobby Nasurtion berkantor di Kecamatan Medan Helvetia. Langkah itu dilakukan untuk memaksimalkan penerapan PPKM Mikro di lingkungan agar penanggulangan Covid-19 di Medan lebih cepat dan terukur.
“Saya dan Sekda berkantor di kecamatan yang zona merah, sebab kita mau lebih optimalkan penerapan PPKM Mikro di lingkungan. Kita sudah punya contoh isolasi lingkungan di Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan. Kita harap Camat, Lurah dan kepling bekerja lebih cepat dan benar. Forkopimda sudah kerahkan pasukan itu harus bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan Bobby Nasution langsung diapresiasi pengamat sekaligus praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) Umar Zein SpPD-KPTI. Dikatakannya, penanganan Covid-19 yang dilakukan Walikota Medan sudah cukup baik dan sistematis karena dilakukan dari hulu hingga hilir. Menurut Umar Zain, penanganan di hulu yang paling utama dilakukan untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Jika angka penyebaran Covid-19 dapat diturunkan dengan menerapkan PPKM, kata Umar Zain, maka lakukan penerapan PPKM tersebut dengan baik dan benar. Sedangkan penanganan sisi hilir, imbuhnya, merupakan tugas medis. “Keberhasilan dari PPKM ini dilihat dari angka penularannya. Jika ada penurunan, maka ada hubungan dari penerapan PPKM yang dilakukan,” kata Umar Zain.
Kemudian Umar Zain berpesan agar Wali Kota terus mempertahankan langkah dan upaya yang telah dilakukan dalam menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Diungkapkannya, ada beberapa daerah di mana jumlah kasusnya turun kemudian naik lagi akibat penanganan tidak dilakukan konsisten. Oleh karenanya ia berharap agar Wali kota harus konsisten melakukannya, termasuk penegakan peraturan sehingga angka penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir.
“Saya berharap Pemko Medan konsisten dengan tindakan dan upaya yang dilakukannya selama ini guna menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan,” harapnya.
Selain peningkatan pelayanan kesehatan, penyediaan isoter dan Bobby Nasution juga telah melaku kan isolasi lingkungan apabila dalam satu lingkungan lima rumah lebih terpapar virus Covid-19. Kekuatan koordinasi dan kebersamaan yang ditekankan Bobby Nasution dalam operasional pemberlakuan isolasi lingkungan ini menjadi langkah efektif dalam mencegah dan mengontrol penyebaran Covid-19 seperti yang ada di Lingkungan 23 dan 15 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan.
Selanjutnya, Bobby Nasution juga masif melakukan tracing dan testing terhadap warga yang terpapar virus Corona di seluruh kelurahan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk mendukung kelancaran tracing dan testing yang dilakukan, Bobby menunjuk lurah sebagai komando utama di lapangan serta didukung petugas Babinsa dan Babinkantibmas dari Polrestabses Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Kodim 0201/BS.
“Pemko Medan tentunya tidak dapat bekerja sendiri dalam melakukan tracing dan testing. Apalagi saat ini target tracing dan testing dari Kementrian Kesehatan yang selama ini 4.900 perhari, kini naik menjadi 23.000 perhari. Untuk itu diperlukan kerjasama dari semua pihak, terutama unsur Forkopimda Kota Medan,” ungkap Bobby.(Sr)
Komentar