klikmedan.id || Medan.
Selama diberlakukannya PPKM di Kota Medan baik itu PPKM darurat maupun PPKM Level 4, Wali Kota Medan Bobby Nasution terus berupaya mencari cara untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di Kota Medan. Selain melakukan penyekatan dijalur perbatasan pintu masuk Kota Medan maupun di inti Kota. Bobby Nasution juga menginstruksikan agar dilakukan testing covid-19 terhadap masyarakat yang melanggar protokol kesehatan (prokes). Testing covid-19 dengan cara test swab antigen di tempat bagi masyarakat yang melanggar prokes bukan untuk menghukum masyarakatnya akan tetapi untuk memerangi virusnya.
“Bagi masyarakat yang kedapatan melanggar prokes langsung kita tes swab antigen, jika hasilnya reaktif maka akan langsung kita isolasi, upaya ini kita lakukan bukan untuk menghukum orangnya tetapi memerangi virusnya.” kata Bobby Nasution beberapa waktu yang lalu pada saat meninjau Ex Hotel Soechi Medan sebagai tempat isoter.
Masyarakat yang hasil tes swab antigenya menunjukkan hasil reaktif tersebut selanjutnya akan dibawa ketempat isolasi terpusat (isoter) di Ex Hotel Soechi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan. Bangunan berkapasitas 240 kamar ini dilengkapi fasilitas yang super lengkap untuk menunjang kesembuhan para pasien seperti sarana olahraga berupa gym, lapangan tenis, dan kolam renang. Namun untuk kolam renang hanya boleh dipergunakan untuk berjemur bagi para pasien saja. Selain itu tempat isoter ini juga di dukung oleh tenaga kesehatan.
Tidak hanya di Ex Hotel Soechi, Pemko Medan juga menyiapkan gedung P4TK sebagai lokasi isoter selanjutnya.
Selain melakukan testing terhadap masyarakat yang melanggar prokes, upaya lain yang dilakukan Bobby Nasution untuk memerangi covid-19 ini yaitu dengan menggencarkan program vaksinasi. Bobby Nasution sendiri telah menargetkan 70% masyarakat kota Medan akan memproleh vaksin.
“Target kita 70% masyarakat kota Medan bisa kita vaksin.” kata Bobby Nasution ketika meninjau vaksinasi massal bagi penyandang disabilitas dan rohaniawan di Medan Tuntungan.
Langkah yang diambil Bobby Nasution untuk memerangi virus covid-19 tersebut dinilai cukup baik oleh akademisi Ervina Siahaan M Psi Psikolog. Namun menurutnya sebelum menerapkan pemberlakuan test swab antigen bagi yang melanggar prokes, ada baiknya Pemko Medan terlebih dahulu melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat ataupun pendekatan secara komunitas sehingga langkah yang ditetapkan oleh Pemko Medan tersebut diketahui masyarakat luas.
“Langkah ini saya kira cukup baik apalagi yang di isolasi hanya yang reaktif saja, namun saya menyarankan agar terlebih dahulu melakukan sosialisasi yang kuat hingga ke tingkat lingkungan agar masyarakat mengetahui tentang peraturan baru ini sehingga tidak terjadi penolakan dari masyarakat ketika dilakukan razia prokes, Pemko Medan juga dapat menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat ataupun influencer untuk melakukan pendekatan secara komunitas.” Kata Ervina Siahaan yang sehari-hari mengajar sebagai Dosen Fakultas Psikologi Univ HKBP Nommensen.
Selanjutnya setelah dilakukan sosialisasi, dirinya juga menyarankan agar Pemko Medan membuat aturan tertulis yang dapat di ikuti oleh masyarakat.
“Harus ada aturan yang dapat di ikuti oleh masyarakat, dan aturan ini harus ditegakkan secara tegas” sebutnya.
Terakhir Ervina ingin agar langkah yang diambil Wali Kota Medan ini dapat memberikan efek jera bagi masyarakat meskipun kesannya tidak memberikan hukuman.
“Bagaimana kesannya kita tidak menghukum tetapi memberikan efek jera bagi masyarakat yang melanggar prokes.” imbuhnya.(Sr)
Komentar