klikmedan.id || Medan.
Meski pun usianya masih relatif masih muda namun naluri kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution terlihat sangat kuat. Kemampuannya dalam melihat persoalan apa yang menjadi prioritas dan harus cepat ditangani di Kota Medan sebagai salah satu buktinya. Orang nomor satu di Pemko Medan itu telah menyiapkan 5 program prioritas yang harus dituntaskan, salah satunya perbaikan infrastruktur jalan.
Perbaikan jalan rusak merupakan wujud tanggung jawab Bobby Nasution guna memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Sebab, keberadaan jalan sangat vital, tidak hanya sebagai sarana transportasi, jalan juga mendukung berbagai aktifitas dan kebutuhan masyarakat dalam hal kepentingan mobilitas hingga mencapai tujuan ekonomi dan non ekonomi. Oleh karenanya, Bobby Nasution ingin seluruh jalan rusak yang menjadi tanggung jawab Pemko Medan dapat dituntaskan dalam waktu dua tahun.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, Bobby Nasution pun berencana akan menggunakan dana sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) APBD Kota Medan Tahun 2020 sebesar Rp. 622 miliar untuk perbaikan jalan rusak. Jika memungkinkan, dana tersebut akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan (PU) Kota Medan untuk perbaikan 5 % jalan rusak dari total panjang jalan di Kota Medan sekitar 3.279 Km.
“Ini akan terus kita upayakan. Kita (Pemko Medan) akan berkoordinasi dengan DPRD Kota Medan terkait hal tersebut. Sebab, kalau memungkinkan, dana SILPA yang ada itu diperuntukkan bagi Dinas PU Kota Medan untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak,” kata Bobby Nasution.
Bobby Nasution melihat perbaikan jalan rusak adalah salah satu masalah yang urgent untuk segera diselesaikan. Apalagi, terangnya, infrastruktur yang baik dapat mendorong peningkatan ekonomi dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Untuk itu, Bobby Nasution telah menginstruksikan Dinas PU Kota Medan untuk memperbaiki seluruh jalan termasuk jalan-jalan di kecamatan dan jalan kecil lainnya yang menjadi wewenang Pemko Medan.
“Ada beberapa titik jalan yang rusak di antaranya jalan menuju Pasar Induk Lau Cih dan Jalan Bunga Asoka di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang serta beberapa ruas jalan lainnya. Perbaikan ini akan terus kita lakukan secara bertahap. Dengan begitu, masyarakat dapat merasa aman saat berkendara sekaligus upaya mendorong peningkatan sektor perekonomian Kota Medan,” ungkapnya.
Kemampuan Bobby Nasution dalam melihat persoalan yang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan mendapat apresiasi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Rahman Malik. Rahman mendukung penuh tindakan yang dilakukan Bobby Nasution mengenai perbaikan jalan tersebut.
“Singkatnya, jalan ini merupakan aspek penting yang berpengaruh di tengah masyarakat. Bagaimana kondisi masyarakat bisa normal jika salah satu aspek berpengaruhnya tidak diperhatikan. Oleh karena itu, perbaikan jalan ini sangatlah dibutuhkan,” bilang Rahman.
Lebih lanjut Rahman mengatakan, penggunaan dana SILPA untuk memperbaiki jalan yang notabene merupakan fasilitas sosial (Fasos) juga tepat. Meski demikian , lanjutnya, penganggaran dana tersebut juga harus merata untuk merawat fasilitas umum (Fasum) seperti pasar, tempat ibadah dan sebagainya.
“Penganggaran dana Silpa untuk memperbaiki jalan sangatlah tepat. Ini adalah inisiatif Wali Kota yang sangat bagus. Namun, dana tersebut juga harus dibagi secara merata sesuai porsinya, seperti contohnya untuk perawatan fasum yang ada atau lainnya,” tambahnya.
Sebagai seorang akademisi, Rahman juga mengungkapkan, tindakan responsif dan cepat tanggap Bobby Nasution dalam menangani masalah ini adalah salah satu ciri yang harus dimiliki seorang pemimpin. Dikatakannya, seorang pemimpin itu harus menganggap dirinya dan masyarakat itu sebagai satu kesatuan.
“ Jika ada masalah di masyarakat nya, harus segera dibenahi karena pada dasarnya Wali Kota dan masyarakat adalah satu. Sikap cepat tanggap seperti Wali Kota inilah yang seharusnya dimiliki semua pemimpin,” terangnya.
Rahman selanjutnya berharap, pelaksanaan program yang dibutuhkan masyarakat ini terus berlanjut dan tidak usai ketika berhenti diperhatikan masyarakat seperti sebelum-sebelumnya. “Saya berharap semua program Wali Kota seperti ini jangan hanya berjalan di awal saja lalu berhenti setelah tak lagi dilihat masyarakat. Masyarakat Kota Medan membutuhkan program nyata yang terus berlangsung untuk membenahi kota kebanggan kita ini. Sebagai pemimpin, saya harap Wali Kota dapat terus memberikan terobosan untuk membenahi masalah yang ada di Kota Medan,” harapnya.(Sr)
Komentar