klikmedan.id || Medan.
Sebagai bentuk keseriusannya dalam penanganan Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution terus mencari solusi lokasi alternatif yang akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19. Langkah ini dilakukan sebagai tekad kuat Bobby Nasution untuk mengatasi Covid-19 di ibukota Provinsi Sumut.
Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah satu tempat yang selama ini sudah disiapkan Pemko Medan sebagai tempat isolasi. Di Gedung P4TK memiliki 120 kamar yang didukung 240 bed. Satu kamar berisi 2 bed dan kini terdapat 17 orang warga yang diisolasi.
Selain Gedung P4TK, Bobby Nasution merasa perlu untuk mencari lokasi lain yang akan dijadikan tempat isolasi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Atas dasar itulah, beberapa waktu lalu, Bobby Nasution meninjau ex Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan. Dari hasil peninjauan tersebut, disepakati bahwa bangunan yang merupakan asset Pemko Medan itu akan dijadikan sebagai tempat isolasi bagi pasien, terutama yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.
“Peninjaun ini dilakukan untuk melihat kondisi dan kelayakan bangunan ex Hotel Soechi sehingga dapat digunakan sebagai tempat alternatif isolasi bagi pasien Covid-19. Namun, kemungkinan besar ini akan kita gunakan melihat dari fasilitas kamar yang masih lengkap,” kata Bobby Nasution saat meninjau ex Hotel Soechi, Rabu baru-baru ini.
Apalagi, terang Bobby Nasution, bangunan berlantai 12 tersebut memiliki sebanyak 247 kamar yang representatif untuk digunakan sebagai tempat isolasi. Selain itu, penambahan tempat isolasi menjadi upaya dalam memperkuat penerapan 3T (tracing, testing dan treatment), terutama treatment (perawatan). Oleh sebab itu, nantinya ex Hotel Soechi tidak hanya sekedar menjadi tempat isolasi tapi juga difungsikan sebagai rumah sakit darurat untuk penanganan awal pasien OTG yang bergejala ringan.
Guna merealisasikan itu, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dan Kementerian Kesehatan, Pemko Medan berkolaborasi untuk sesegera mungkin melakukan konversi fungsi bangunan tersebut. Bahkan, pihak kementerian PUPR dan Kesehatan telah meninjau langsung bangunan yang dulunya merupakan hotel berbintang empat tersebut, Minggu (18/7).
Saat ditinjau, ex Hotel Soechi juga tengah dalam proses perbaikan dan penataan. Nantinya, ruang restoring yang berada di lantai dasar bangunan akan difungsikan layaknya ruang IGD rumah sakit sebagai tempat penanganan awal pasien guna mengetahui tingkat kerawanan penyakit yang diderita. Jika kondisinya tidak terlalu berbahaya, maka akan dilakukan isolasi dan perawatan di ex Hotel Soechi. Sebaliknya jika kondisinya berbahaya, pasien akan segera dibawa ke rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 di Kota Medan.
Langkah Bobby Nasution untuk menambah tempat isolasi bagi pasien Covid-19 di Kota Medan, dinilai dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (FK –USU) M. Hadyan Yunhas Purba merupakan langkah yang sangat tepat sekaligus bukti tekad kuat Bobby Nasution untuk mengatasi Covid-19. Sebab, itu merupakan wujud upaya untuk membantu masyarakat, terutama warga Kota Medan yang membutuhkan isolasi dan perawatan Covid-19.
“Di samping itu sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20/2020 tentang Percepatan Penanganan Virus Covid-19 di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengamanatkan Pemda untuk melaksanakan serangkaian upaya untuk mencegah penularan dan penanganan warganya yang terpapar Covid-19, serta memprioritaskan penggunaan APBD dan sumber daya lainnya (termasuk aset) yang dimiliki Pemda untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” ujar Hadyan.
Penambahan tempat tidur dan tempat isolasi tersebut, sambung Hadyan, tentunya dapat membantu penanggulangan Covid-19 di Kota Medan dan memudahkan monitoring terhadap warga Kota Medan, yang terpapar Covid-19 agar mendapatkan perawatan yang baik dalam rangka penyembuhan dari virus tersebut.
“Tentunya saya sangat mendukung, karena kebijakan tersebut dapat membantu masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan tempat isolasi. Sebab, tempat isolasi harus membutuhkan tempat yang baik juga,” tambahnya.
Hadyan selanjutnya menyarankan, ke depan yang perlu diperhatikan Pemko Medan adalah kemudahan masyarakat untuk mengakses informasi ketersediaan tempat isolasi dan tempat tidur bagi pasien Covid-19 melalui aplikasi atau situs resmi Pemko Medan.(Sr)
Komentar